Page 21 - Buku Role model-fix 6_Neat
P. 21

gleaning (1,94%), bubu (1,29%), trolling (1,29%) dan tombak
            (0,65%) (WCS, 2015).
               Penentuan Pilot project Pengelolaan Akses Area Perikanan se-
            bagai salah satu role model dilakukan berdasarkan data faktual
            di lapangan. Selama 2 tahun (2015 – 2017) ujicoba pilot project
            PAAP, terdapat peningkatan kelimpahan ikan kerapu (family Ser-
            ranidae) dari 12 ekor/ha, menjadi 60 ekor/ha di area pilot proj-
            ect PAAP. Selain itu, data aktual berdasarkan penelitian mitra
            WCS (2019), setelah 4 tahun (2015-2019) terdapat peningkatan
            kelimpahan ikan karang secara signifikan (x2(28)=-4,87; P-val-
            ue=0,00).
               Berdasarkan penelitian WCS (2015), kelimpahan ikan karang
            rata-rata pada satu titik pengamatan di TN Taka Bonerate adalah
            19392.67 no.ha-1 (±746.20 SE), dan nilai rata-rata biomasa ikan
            karang di TN Taka Bonerate adalah 633.611 kg.ha-1 (± 33.77 SE).
            Data ini menunjukkan potensi yang besar. Biomassa ikan karang
            berukuran besar (>40 cm) masih ditemukan dalam jumlah yang
            relatif cukup tinggi dibandingkan dengan daerah terumbu karang
            lainnya di Indonesia, terutama di Bagian Barat. Komposisi bio-
            massa ikan karang berdasarkan ukuran panjang total didominasi
            oleh ikan-ikan berukuran 20-25 cm di SPTN Wilayah 1 Tarupa
            dan 15-20 cm di SPTN Wilayah 2 Jinato (WCS, 2015).
                Setelah 4 tahun (2019), Kelimpahan ikan karang rata-rata
            pada satu titik pengamatan di TN Taka Bonerate adalah 33260,00
            no.ha-1 (±2285,72 SE), dan nilai rata-rata biomasa ikan karang di
            TN Taka Bonerate adalah 777,54 kg.ha-1 (± 59,70 SE). Biomassa
            ikan karang berukuran besar (>40 cm) masih ditemukan dalam
            jumlah yang relatif cukup tinggi dibandingkan dengan daerah
            terumbu karang lainnya di Indonesia, terutama di Bagian Barat.
            Komposisi biomassa ikan karang berdasarkan ukuran panjang to-
            tal didominasi oleh ikan-ikan berukuran >40 cm baik di SPTN
            Wilayah 1 Tarupa maupun di SPTN Wilayah 2 Jinato (WCS,
            2019). Peningkatan-peningkatan tersebut juga didukung dengan
            upaya pemulihan ekosistem terumbu karang yang rusak melalui
            program transplantasi karang oleh Balai Taman Nasional Taka
            Bonerate dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
               Strategi pengelolaan yang tepat berdasarkan data lapangan,
            dapat menjaga keberlanjutan sumberdaya dengan tetap member-
            ikan manfaat ekonomi kepada masyarakat, termasuk di dalamnya
            menciptakan alternatif mata pencarian untuk masyarakat melalui
            sektor wisata.




                                                               17
          Pembelajaran Role Model Pengelolaan Bersama di TN Taka Bonerate
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26