Page 34 - Laporan realisasi SKP An. Wildan Arif Y bulan JANUARI - FEBRUARI 2020
P. 34
Pointer Pemberian supervisi dalam kegiatan terminasi dan rujukan penerima
program pelayanan kesejahteraan sosial kepada pekerja sosial di bawahnya
➢ Terminasi adalah praktik pekerjaan sosial etis yang sama penting dengan pelibatan
(engagement), asesmen, dan perencanaan penanganan. Apa pun alasan bagi pengakhiran,
persiapan dini bagi terminasi dan intarvonsi yang akan sama selain fase terminasi membantu
klien mempertahankan perolehan dan mengatasi reaksi praktis dan emosional terhadap
pengakhiran
➢ Kendala yang dihadapi oleh pekerja sosial secara umum adalah tahapan dalam terminasi,
sehingga menekankan bahwa terminasi harus disesuaikan dengan fungsi lembaga, dalam
hal ini fungsi balai sebaai lembaga pelayanan dan rehabilitasi dasar untuk rujukan lanjutan.
➢ Karena fungsi balai tersebut, maka dalam terminasi mencakup pencapaian kepulihan dasar
dalam keberfungsian.
➢ Pelayanan rujukan dapat dilakukan secara horizontal maupun vertikal. Dalam rujukan, ada
dua hal konseptual yang harus di bedakan antara rujukan herizontal dengan rujukan vertikal.
➢ Rujukan horizontal adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesejahteraan sosial di
Balai dengan pihak pengirim dalam satu tingkatan yang sama sebagai tempat transit
sementara sebagai pelayanan dan rehabilitasi dasar. apabila perujuk tidak dapat
memberikan pelayanan kesejahteraan sosial sesuai dengan kebutuhan klien karena
keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan yang sifatnya sementara atau
menetap. Rujukan herizontal adalah rujukan interkomplementer dengan pihak pengirim.
Dalam hal ini pengembalian klien ke pihak pengirim dalam rangkah untuk dilakukan asesmen
dan penangan bersama untuk selanjutnya dilakukan rujukan vertikal jika dibutuhkan dengan
asusmsi waiting list atau daftar tunggu mengingat rujukan vertikal terkadang terbatas quota
pada rujukan vertikal.
➢ Rujukan vertikal adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesejahteraan sosial yang
berbeda tingkatan, dapat dilakukan dari tingkat pelayanan yang dasar ke tingkat pelayanan
yang lebih lanjutan atau sebaliknya. Rujukan vertikal bersifat rehabilitasi lanjutan.
➢ Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan pelayanan yang
lebih tinggi dilakukan apabila:
o Klien membutuhkan pelayanan kesejahteraan sosial lanjutan yang bersihapat pelayanan
dan rehabilitasi lanjutan;
o perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehteraan sosial sesuai dengan kebutuhan
klien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan atau ketenagaan
Sidoarjo, 6 Februari 2020
Pekerja Sosial Ahli Muda
Wildan Arif Yuliansyah, S.Sos.,M.Pd.I.
NIP. 197607112011011001
Page 2 of 2 (6 Februari 2020)