Page 10 - Renungan El-Bethel - Februari 2022
P. 10
BUDAYA MENYEMBAH
B U D A Y A M E N Y E M B A H
Yohanes 4:24 “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran.”
Yohanes 4
alam sebuah ibadah, ada unsur Pujian dan Penyembahan, karena Pujian dan Penyembahan
al am
adalah bagian penting di mana kita “berhubungan” dengan Tuhan. Sayangnya banyak
D Dorang menyanyi, tapi sedikit memuji. Sama-sama bernyanyi satu lagu yang sama, tapi sikap
hatinya berbeda, itu bobot penyembahannya pun pasti sangat berbeda, karena penyembahan
hanya terjadi ketika kita memiliki hubungan dengan Dia.
Banyak orang di dalam gereja kalau ibadahnya “tidak enak” selalu menyalahkan worship
leader, atau tim musik, tim PAWnya, seakan-akan semua beban itu ditaruhkan di semua pelayan,
ini konsep yang salah, “Karena penyembahan adalah tanggung jawab pribadi.” Jika orang itu tidak
memiliki hubungan dengan Tuhan setiap harinya, orang itu akan kesulitan untuk menyembah.
Kalau orang tersebut tidak dapat menyembah maka orang itu ada dalam masalah besar
kekristenan, karena di dalam penyembahan itu ada sukacita, ada damai sejahtera, ada hikmat,
ada kuasa, ada pengharapan, ada iman, ada kasih yang dapat dirasakan. Dalam penyembahan
ada jalan keluar yang baru, ada senyuman, ada tangisan bahagia di dalam penyembahan terdapat
semua hal yang bersangkutan dengan Surga dan akan berdampak kepada kehidupan kita di
dunia. Oleh sebab itu, ketika seseorang tidak dapat menyembah, orang itu dalam bahaya yang
besar.
Mari setiap pribadi merespon tentang penyembahan ini dengan serius. Ketika setiap pribadi
bisa menyembah, maka sebuah “acara” doa pun bisa menjadi sangat hidup. Acara kebaktian tidak
membosankan, karena setiap pribadi memiliki hubungan dengan sang penciptanya. Kalau setiap
pribadi sadar akan pentingnya penyembahan maka akan lahir sebuah “ Budaya Menyembah” dan
ini hal yang luar biasa, sebab Firman Tuhan berkata di mana dua tiga orang berkumpul berdoa
dalam Nama Bapa, Surga akan menjawab doa kita.
Belajar penyembahan ada banyak nilai yang bis akita tangkap di Yohanes 4. Ketika Yesus
meminta air minum kepada seorang wanita Samaria. Ada 1 hal lagi dalam penyembahan yang
terpenting adalah, Allah jauh-jauh datang dari Surga yang jaraknya tidak bisa terukur oleh ruang
dan waktu. Berjuta-juta kilometer jauhnya hanya untuk mencari “Heart Of Worship” hati yang
menyembah.
PERENUNGAN:
Kita harus mengerti bahwa posisi kita lebih daripada malaikat. Malaikat tidak ditebus dengan darah
Yesus, kita -manusia- DITEBUS dan DIBAYAR lunas oleh darah Yesus. Malaikat ketika melakukan
kesalahan dibuang, kita manusia melakukan kesalahan, diberi kesempatan berkali-kali untuk kita
kembali pulang ke rumah Bapa dan memiliki hubungan yang erat dengan Dia. Sebuah fakta,
bahwa kita harus mulai menyembah dan menyembah lebih dalam sampai kita mengenal Dia
secara pribadi. SELASA
DOA:
“Aku bersyukur Bapa, atas karunia-Mu untuk membuka jalan sehingga aku bisa menyembah
SELASA
Tuhan. Kiranya Kau mengaruniakan hati yang terus haus dan lapar untuk menyembah Yesus agar
aku semakin mengenal hati-Nya. Di dalam Nama Yesus, Amin!” 08
(HENRY) FEB
RUARI 2
0
22

