Page 5 - PANDUAN PAR 1442 H ANDROID
P. 5
5. Mengoptimalkan peran sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar dalam
membangun soliditas dan solidaritas terhadap lingkungan serta bangsa dan
negara, khususnya wilayah Mojokerto dan sekitarnya melalui pengumpulan dan
penyaluran Zakat, infaq, shadaqah dan wakaf.
E. Tema Permata Ansyitah Ramadhan :
Tema PAR 1442 H :
“Bersyukur Meraih Keberkahan Ramadhan dengan Jiwa Qur’ani dan Jiwa Berbagi di tengah
Pandemi. “
F. KAIDAH-KAIDAH PENDIDIKAN RAMADHAN
1. Ramadhan sebagai Sarana Pendidikan Iman dan Pembiasaan Ibadah.
a. Pendidikan iman adalah mengikat anak dengan dasar-dasar keimanan sejak ia
mengerti, membiasakan dengan rukun Islam sejak ia memahami, dan mengajarkan
kepadanya dasar-dasar syariat sejak tamyiz.
Dasar-dasar keimanan adalah segala yang ditetapkan melalui pemberitaan secara
benar, berupa hakikat keimanan dan tentang hal yang ghaib, yaitu beriman kepada
Allah swt, berimana kepada para malaikat, beriman kepada kitab-kitab samawi,
beriman kepada semua Rasul, beriman kepada hari akhir, dan beriman kepada takdir.
Rukun Islam adalah setiap ibadah yaitu sholat, puasa, zakat, dan haji. Dasar-dasar
syariat adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan system dan aturan Ilahi,
berupa akidah, ibadah, akhlak, dan peraturan.
Kewajiban pendidik adalah menumbuhkan potensi fitrah anak atas dasar pemahaman-
pemahaman diatas berupa dasar-dasar pendidikan iman dan ajaran Islam sejak masa
pertumbuhannya. Dengan demikian, anak akan terikat dengan Islam baik akidah
maupun ibadahnya. Anak akan mengenal Islam sebagai agamanya, Al Quran
sebagai imamnya, dann Rasulullah sebagai teladannya.
Anak lahir dalam keadaan fitrah, karenanya mudah dibentuk sejak dini. Rasulullah
SAW bersabda
“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah hingga ia fasih (berbicara),
maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Al- Baihaqi dan At-Thabrani dalam Al-Muj’am Al-Kabir)
b. Menyuruh anak untuk beribadah ketika ia memasuki usia tujuh tahun
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
"Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka
ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat)! Dan pisahkanlah
tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)"
Abdullah Nashih Ulwan, ulama pakar pendidikan anak mengartikan bahwa perintah
mengerjakan sholat dapat disamakan dengan ibadah lainnya, seperti puasa. Ini
berarti proses pelatihan sebaiknya dimulai di bawah umur 7 tahun supaya ketika
anak berusia 7 tahun sudah mantap menjalankan ibadah puasanya.