Page 444 - AR PAM 2024 HIGHRES_4 Direksi
P. 444
PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM JAYA (PAM JAYA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2024 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Dengan Perbandingan Tanggal 31 Desember 2023 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut)
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
30. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan)
d. Amandemen dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kerja Sama Induk Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum Optimalisasi Aset Eksisting & Penyediaan Aset Baru dengan Skema
Pembiayaan Bundling antara PAM JAYA dengan PT Moya Indonesia dan PT Air Bersih Jakarta
(lanjutan)
APK Induk (lanjutan)
8 (delapan) prinsip-prinsip manajemen risiko menurut ISO 31000:2018, sebagai berikut: (lanjutan)
f. Seluruh data untuk manajemen risiko didasarkan pada informasi sebelumnya dan saat ini, juga
harapan di masa depan. Informasi yang baik harus tepat waktu, jelas, dan tersedia untuk
diberikan kepada pemegang kepentingan yang berkaitan.
g. Perilaku dan budaya manusia sangat mempengaruhi di setiap tingkatan manajemen risiko. Baik
manusia dan budaya keduanya merupakan faktor yang saling berkaitan dan sama-sama penting.
Budaya organisasi atau risk culture menjadi penting karena akan berhubungan dengan
pelaksanaan tugas organisasi sehari-hari. Tentunya peran pimpinan dalam hal ini sangat penting
juga karena harus memberi contoh dan juga memotivasi seluruh komponen yang ada dalam
organisasi.
h. Prinsip ini meningkatkan efektifitas kerja dari manajemen risiko. Perbaikan yang dilakukan secara
berkelanjutan ini menjadi siklus berkesinambungan dengan menggunakan metode Plan Do
Check Action .
Risiko APK Brownfield terhadap Kinerja Keuangan PAM JAYA ke Depan, serta Rencana Mitigasi
dan Pengendalian Risiko
Bersamaan dengan telah ditandatanganinya APK Induk, APK Brownfield dan APK Greenfield antara
PAM JAYA dengan PT Moya Indonesia (MI), dan/atau PT Air Bersih Jakarta (ABJ) dimana ABJ memiliki
kewajiban untuk melakukan proses produksi Air Minum Curah dan melakukan penyediaan 'Aset Baru',
maka PAM JAYA sebagai juga memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada ABJ sebagai
kompensasi atas biaya proyek yang dikeluarkan oleh ABJ.
Di lain pihak, potensi atas risiko kehilangan kuantitas air di jaringan pipa distribusi di area potensial
sambungan baru dan area dengan demand yang tinggi sampai dengan saat ini masih berada di level
yang tinggi, sesuai dengan data yang ada bahwa selama tahun 2022 dan 2021 tingkat Non Revenue
Water (NRW) PAM JAYA masih berada di angka 45,74% dan 46,67%, sehingga jika hal ini tidak
ditangani secara optimal maka akan berdampak kepada terganggunya stabilitas cash flow PAM JAYA
pada periode mendatang. Oleh karena itu, untuk memastikan penyerapan atas Air Curah hasil produksi
ABJ dan penyerapan sambungan baru berjalan sesuai dengan rencana maka PAM JAYA perlu
memaksimalkan mitigasi atas risiko kehilangan kuantitas air dengan menyusun rencana kerja NRW /
NRW roadmap yang didahului oleh Kajian Pendahuluan NRW di wilayah pelayanan PAM JAYA. Jika
NRW roadmap telah selesai dibuat maka PAM JAYA akan memiliki langkah / action plan konkrit yang
akan dijalankan. Selain menyusun NRW roadmap , PAM JAYA juga menyusun strategi penggantian data
logger untuk menjalankan sistem real time monitoring , melakukan kalibrasi model hidrolika untuk
mendukung pengaliran air dan penurunan NRW , dan membuat rekomendasi jaringan pipa yang akan
direhabilitasi. Selanjutnya untuk memastikan bahwa, penambahan pelanggan baru juga berjalan sesuai
rencana maka PAM JAYA akan melaksanakan sensus pada tahun 2023 kepada seluruh pelanggan guna
mengetahui keakuratan data pelanggan.
82
Laporan Tahunan 2024 444 Annual Report 2024

