Page 16 - buku 2 Cerita Banjar Angkah
P. 16

Setelah semua dianggap selesai, warga pun pulang

            ke rumahnya masing-masing.

                 Keesokan harinya, kentungan berbunyi pertanda


            kegiatan akan dilanjutkan. Kali ini giliran ibu-ibu yang

            bergotong-royong  untuk  membuat  sesajen.  Sama

            halnya dengan kaum laki-laki, para ibu dengan pakaian


            adat  membawa  perlengkapan  sesajen  sesuai  dengan

            tugasnya  masing-masing.  Sampai  di  halaman  pura,


            pemangku  atau pemimpin upacara memercikkan air suci

            kepada para ibu untuk keselamatan bekerja. Setelah itu,

            mereka pun mulai bergotong-royong membuat sesajen


            dipimpin oleh para serati.  Serati  adalah orang yang

            memimpin pembuatan sesajen untuk keperluan upacara


            keagamaan. Gotong-royong pembuatan sasajen untuk

            keperluan upacara pujawali/piodalan  atau peringatan

            pembangunan pura itu tidak cukup dikerjakan satu hari


            saja.  Oleh  karena  banyaknya  keperluan  upacara  itu,


                                          08
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21