Page 17 - Modul Astrofisika
P. 17

Fotometri

       Terang suatu bintang dalam astronomi
       dinyatakan dalam satuan magnitudo                       observatorium yang berada di belahan langit
       (magnitudo semu)                                        utara. Bintang Polaris ini diberi magnitudo 2
                                                               dan magnitudo lainnya dinyatakan relatif
       Astronom menggunakan istilah magnitudo                  terhadap magnitudo bintang Polaris. Tahun

       semu untuk menggambarkan seberapa                       1911, Pickering mendapatkan bahwa bintang
       terang objek tampak dari Bumi                           Polaris, cahayanya berubah-ubah (bintang
                                                               variabel) dan Pickering mengusulkan sebagai
        Hipparchus (abad ke-2 SM) membagi                      standar magnitude digunakan kelompok
       terang bintang dalam 6 (enam) kelompok
       berdasarkan penampakan-nya dengan mata                  bintang yang ada di sekitar kutub utara
                                                               (North Polar Sequence).
       telanjang (pengamatan Hipparchus, tanpa
       Matahari, Bulan, planet),                                                                    2
                                                                                     1
                                                                               2
                                                                                −    = −2,5  log   
         Bintang paling terang tergolong                                                          1
       magnitudo kesatu.                                                          1      −(  1−  2)
                                                                                   = 2,512
        Bintang yang lebih lemah tergolong                                      2
       magnitudo kedua                                         Dengan skala Pogson ini dapat ditunjukkan

                                                               bahwa bintang bermagnitudo 1 adalah 100
          Dan seterusnya hingga bintang paling
                                                               kali lebih terang daripada bintang
       lemah yang masih bisa dilihat dengan mata               bermagnitudo 6.
       termasuk magnitudo ke-6.
                                                               Dengan m nilai magnitudo semu dan E
       Makin terang sebuah bintang, makin kecil                adalah fluks pancaran.
       magnitudonya. Magnitudo itu sendiri

       merupakan ukuran terang bintang yang kita               Magnitudo yang dibahas merupakan terang
       lihat atau terang semu (ada factor jarak                semu (ada faktor jarak dan penyerapan yang
       dan penyerapan yang harus                               harus diperhitungkan). Magnitudo yang

       diperhitungkan)                                         menyatakan ukuran fluks energi yang
                                                               diterima oleh kita/ terang bintang yang kita

                                                               lihat/jumlah foton yang kita terima disebut
                                                               magnitudo semu.


       John Herschel mendapatkan bahwa
       kemampuan mata melihat bintang bersifat
       logaritmik. Bintang yang magnitudonya

       satu 100 kali lebih terang daripada yang
       magnitudonya 6.

       Berdasarkan kenyataan ini, Pogson pada
       tahun 1856 mendefinisikan skala satuan

       magnitudo:
                      = −2,5 log    +               


       Harga tetapan ditentukan dengan
       mendefinisikan suatu titik nol. Awalnya
       sebagai standar magnitudo digunakan
       bintang Polaris yang tampak di semua
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22