Page 14 - Modul Astrofisika
P. 14

Perbandingan distribusi energi benda hitam dengan bintang kelas O5
        Teori Planck

        Pada tahun 1900, ilmuwan Max Planck mengemukakan bahwa energi yang dipancarkan oleh

        benda hitam berbentuk paket-paket kecil (kuanta), bukan dalam bentuk kontinyu. Hasil
        penelitian Planck sebagai berikut:

            a.  Radiasi yang dipancarkan getaran-getaran molekul hanya memiliki satuan diskret. Energi
               yang diperbolehkan dalam satu molekul disebut tingkat energi. Tingkat-tingkat energi

               tersebut merupakan kelipatan bilangan asli yang selanjutnya disebut bilangan kuantum.
               Energi molekul pada tingkat energi tertentu dirumuskan sebagai berikut:
                                                                =   ℎ  
                                                                
               Dengan:
               n=1,2,3…..(bilangan kuantum)

               h=tetapan Planck 6,63×10      -34 Js
                 =frekuensi getaran molekul
            b.  Kuantum (foton) adalah molekul-molekul yang meradiasikan atau menyerap energi

               cahaya dalam satuan diskret. Peristiwa tersebut dilakukan molekul dengan cara
               berpindah atau melompat dari satu tingkat energi ke tingkat energi yang lain. Akibatnya,
               energi sebuah foton karena beda energi antara dua tingkat energi yang berdekatan dapat

               dirumuskan sebagai berikut:
                                                                 = ℎ  
                                                                  ℎ  
                                                                 =
                                                                     
               Dengan h=konstanta Planck (6,63×10         -34 )

        Menurut Planck, suatu benda hitam yang temperaturnya T akan memancarkan energi dalam

        rentang panjang gelombang tertentu dengan intensitas spesifik:

                                                           2ℎ   2   1
                                                      (  ) =
                                                                5  ℎ  
                                                                          − 1
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19