Page 31 - Ensiklopedia Digital Prasasti Kedatuan Sriwijaya_Neat
P. 31

Prasasti Palas Pasemah pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Desa
     Palas Pasemah, Kalianda, Lampung Selatan, tidak jauh dari Sungai Way

     Pisang  yang  merupakan  anak  sungai  dari  Sungai  Way  Sekampung.

     Prasasti  ini  ditulis  dalam  bahasa  Melayu  Kuno  dengan  aksara  Pallawa
     dan  terdiri  dari  13  baris  tulisan  yang  hanya  terukir  pada  satu  sisi  batu

     (Boechari, 2018 dalam Sianipar et al., 2020).





















     Menurut  analisis  paleografi  Boechari,  prasasti  ini  diperkirakan  berasal

     dari  akhir  abad  ke-7  M  dan  memperingati  penaklukan  daerah  Lampung
     Selatan  oleh  Kedatuan  Sriwijaya,  di  mana  termuat  kutukan  bagi  orang-

     orang yang tidak tunduk kepada kekuasaannya. Salah satu kutipan dalam

     bahasa  aslinya  berbunyi:  "Drohaka  wanu  fn.  samawuddhi  la)  wan

     drohaka.  manujari  drohaka.  Tanudin  drohaka  f...  tidaya  marppaddah
     tidaya  bhaktitatwa  acijawa  diyakudnan  diyanyalar  kku  sanyasa  datua

     niruwuh  ya  sad  (mpahi  ni)  suruh  lapiki  mulam  parwwa  (ndan  da)  tu

     sriwijaya  talu  muah  ya  danan  golra  santanana."  (Poesponegoro  &
     Notosusanto, 2008 dalam Sianipar et al., 2020; Kyta dan Oki, 2022). Batu

     prasasti ini sebagian tertanam dalam tumulus (gundukan tanah dan batu)

     (Boechari,  1978  dalam  Sianipar  et  al.,  2020).  Palas  Pasemah  memiliki

     dialek  yang  berbeda  dari  prasasti  lainnya,  yang  disebut  sebagai  dialek
     bahasa B (Boechari, 2012 dalam Alnoza et al., 2020).









                                                                                                            31
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36