Page 18 - EBOOK ASAM BASA BERKONTEKS GREEN CHEMISTRY DAN SOCIO SCIENTIFIC ISSUES (SSI)
P. 18
Teori Asam Basa
Brønsted-Lowry
Teori asam basa Arrhenius memiliki keterbatasan dalam menjelaskan sifat asam
basa. Pertama, teori Arrhenius terbatas pada pelarut air. Kedua, teori ini tidak
menjelaskan sifat basa, seperti amonia (NH₃) yang tidak mempunyai gugus OH. Definisi
asam basa yang lebih umum dikemukakan oleh Johannes Nicolaus Brønsted (1879-
1947), seorang ahli kimia Denmark dan ahli kimia Inggris Thomas Martin Lowry (1874-
1936). Oleh karena itu, teori ini dikenal dengan teori Brønsted-Lowry.
Menurut teori Brønsted-Lowry, asam adalah zat yang bertindak sebagai donor
proton (H⁺) atau mentransfer proton (H⁺), sedangkan basa adalah zat yang
bertindak sebagai akseptor proton (H⁺) atau menerima proton (H⁺). Teori Brønsted-
Lowry tidak terbatas pada pelarut air saja, bisa dalam fase padat atau gas.
Teori Brønsted-Lowry dapat membuktikan bahwa ammonia (NH₃) bersifat basa
walaupun tidak memiliki gugus OH. Hal ini dibuktikan dalam persamaan reaksi berikut:
H₂O(l) + NH₃(g) ⇌ OH⁻(aq) + NH₄⁺(aq)
Dari reaksi tersebut dapat diketahui bahwa ammonia bertindak sebagai basa karena
menerima proton (H⁺) dari H₂O dan air bertindak sebagai asam karena mentransfer
proton (H⁺) kepada ammonia.
Chem Info
Johannes Nicolaus Brønsted (1879–1947) dan
Thomas Martin Lowry (1874–1936)
Johannes Nicolaus Brønsted (1879–1947) seorang ahli kimia dari
Denmark. Selain teorinya tentang asam dan basa, Brønsted
mengerjakan termodinamika dan pemisahan isotop merkuri.
Thomas Martin Lowry (1874–1936) merupakan seorang ahli kimia
Inggris. Pada dasarnya, Brønsted dan Lowry mengembangkan
teori asam-basa yang sama secara independen pada tahun 1923
Gambar 1.5 Johannes Nicolaus
Brønsted dan Thomas Martin Lowry
Sumber:
Sumber: Chang, R., & Goldsby, K. A. (2015). Chemistry. McGraw-Hill Education.
https://derangedphysiology.com/
18