Page 25 - EBOOK ASAM BASA BERKONTEKS GREEN CHEMISTRY DAN SOCIO SCIENTIFIC ISSUES (SSI)
P. 25
Greenmist
Issues
Dari Alam menjadi Energi: Potensi Filtrasi Air Belimbing
Wuluh Pengganti H₂SO₄ sebagai Larutan Elektrolit
Penggunaan larutan H₂SO₄ sebagai larutan elektrolit dalam aki (akumulator)
dapat dikurangi dengan memanfaatkan energi alternatif yang lebih ramah
lingkungan. Di era modern ini, penelitian terkait sumber energi alternatif kelitrikan
berkembang dengan pesat. Salah satunya penelitian tentang sumber energi
alternatif berasal dari buah yang bersifat asam. Perbedaan asam dari masing-
masing buah akan menghasilkan pH yang berbeda-beda pula. Sehingga, energi
listrik yang dihasilkan juga akan berbeda. Salah satu buah yang dapat digunakan
sebagai pengganti larutan H₂SO₄ sebagai larutan elektrolit adalah belimbing wuluh.
Larutan elektrolit akumulator yang berasal dari asam sulfat memiliki beberapa
kerugian dalam pemakaiannya, seperti sifatnya yang mudah menguap, bersifat
korosif yang menyebabkan arus pendek, dan apabila terkena bagian tubuh akan
sangat berbahaya.
Belimbing wuluh atau Averrhoa Bilimbi merupakan tumbuhan dengan rasa yang
asam, bijinya berbentuk gepeng, dan menghasilkan air yang cukup banyak jika
dimasak. Belimbing wuluh seringkali disebut sebagai belimbing sayur atau
belimbing asam yang mengandung berbagai senyawa, seperti tannin, saponin,
glukosa sulfur, asam format, peroksida, flavonoid, dan triterpenoid. Pembuatan
filtrasi air belimbing wuluh dilakukan dengan memotong belimbing uwluh yang
sudah dibersihkan. Kemudian, belimbing wuluh diperas secara manual atau dapat
diblender untuk diambil airnya. Untuk menghilangkan kotoran dalam air tersebut,
dilakukan proses filtrasi menggunakan saringan (penyaringan 1) dan filter paper
(penyaringan 2).
Air belimbing wuluh yang sudah melalui proses filtrasi diukur pH nya
menggunakan pH meter. pH yang dihasilkan yaitu sebesar 1,23. Kemudian, filtrasi
air belimbing wuluh dilakukan proses pencampuran ke dalam baterai dan dilakukan
pengukuran tegangan dan arus. Tegangan dan arus yang dihasilkan yaitu sebesar
7,13 V dan 0,56 mA/15 menit (tanpa dibebani dengan lampu 12V/5W). Proses
pengukuran tegangan juga dilakukan terhadap larutan elektrolit H₂SO₄ sebagai
pembanding yang menunjukkan nilai tegangan sebesar 11,98 V. Kemudian,
pengukuran tegangan dilakukan dengan diberikan beban lampu 12V/5W
menunjukkan daya tahan tegangan selama 15 menit mengalami penurunan dari
7,13 V menjadi 2,38 V. Sedangkan, pengukuran tegangan pada larutan elektrolit
H₂SO₄ yang menunjukkan penurunan tegangan dari 11,98 V menjadi 10,96 V.
25