Page 20 - Sinar Tani Edisi 4087
P. 20

20                         E-paper Edisi 21 - 27 Mei 2025  |  No. 4087 Tahun LV                                 A GRIUSAHA



                                                                                                                   Belajar dari



                                                                                     Agrotelo Salatiga,




                                                                                                   Bisnis Singkong



                                                                                                          tetap Menarik





                                                                                   mentah, untungnya tipis. Tapi kalau   dari berbagai wilayah di Jawa Tengah
                                                                                   kita ubah jadi camilan kekinian,     dan Jawa Timur. Meski begitu,
                                                                                   harganya bisa naik tiga sampai       keberhasilan para pelaku usaha di
                                                                                   lima kali lipat. Bayangkan potensi   Salatiga justru menginspirasi banyak
                                                                                   ekonominya!” ujarnya.                daerah penghasil singkong untuk
                                                                                                                        belajar dan meniru kesuksesan ini.
                                                                                      Kampung Singkong                     Toni telah merintis usahanya
                                                                                      Kampung      Argowiyoto    yang   sejak tahun 2016. Saat itu, ia masih
                                                                                   berada di Dukuh Ngaglik, Kelurahan   berusia 30 tahun dan berjualan
                                                                                   Ledok,    Kecamatan     Argomulyo,   secara  keliling ke  sekolah, pasar.
                                                                                   Salatiga, kini telah dikenal luas    ”Bahkan saya bersama istri asong
                                                                                   sebagai “Kampung Singkong”, gelar    di  bus  pariwisata,”  ujarnya seraya
                                                                                   yang resmi disematkan Menteri        menambahkan, modal dan alatnya
                                                                                   Pertanian pada tahun 2021. Sejak     pun pinjam dari saudara. Waktu
                                                                                   saat itu, kampung ini terus bersinar   pertama kali, baru produksi 5 kg
                                                                                   sebagai pusat inovasi olahan pangan   singkong.
                                                                                   berbahan dasar singkong.                Dengan usahanya yang gigih
                                                                                      Tak heran jika Kampung Singkong   tersebut, Toni akhirnya mendapat
                                                                                   ini tak pernah sepi pengunjung.      kesempatan mendapat pembinaan
                                                                                   Wisatawan lokal hingga luar kota     di Balatkop UMKM Provinsi Jawa
                                                                                   berdatangan untuk berburu aneka      Tengah.  Mulai  dari  manajamen,
                                                                                   oleh­oleh   unik  berbahan   dasar   pemasaran, inovasi produk hingga
         Usaha pangan berbasis singkong ternyata masih                             singkong. Pasalnya, di sini terdapat   inovasi bisnis.
                                                                                                                           Bermula dari 5 kg singkong itu, Toni
         menarik dan mempunyai peluang bisnis yang                                 32 UMKM yang setiap harinya          kini  mampu  memproduksi  hingga
                                                                                                              macam
                                                                                   memproduksi
                                                                                                   berbagai
         terbuka lebar. Singkong bisa diolah menjadi                               camilan   dan    makanan    olahan   1,5 ton/hari dan mengembangkan
         berbagai produk pangan, sehingga tetap diminati                           singkong.                            menjadi  Agrotelo  Edukasi  Wisata
                                                                                                                        di kampungnya. “Inovasi bisnis itu
                                                                                      Dengan kebutuhan bahan baku
         masyarakat.                                                               mencapai 6 ton singkong per hari     mampu membuat kami membuka
                      aya baru tahu ternyata   dan tekstur renyah.                 dan menyerap tenaga kerja lebih      wisata edukasi. Jadi, kami punya
                                                                                                                                                       jual
                                                                                                                                wisata.
                                                                                                                        paket
                                                                                                                                         Kami
                                                                                                                                                juga
                      singkong         bisa      Sayangnya, selama ini potensi     dari 110 orang, Kampung Singkong     merchandise  kaos  dan  lainnya,”
                      disulap jadi makanan     besar ini belum diolah maksimal     menjadi pusat ekonomi kreatif yang   ujarnya.
                      semenarik dan seenak     menjadi  produk  bernilai  tambah.   menggeliat di tengah kota kecil ini.   Bahkan pada Maret 2025, Agrotelo
         “Sini. Padahal selama ini             Lucia Sri Winarni Susilowati, Kabid   Hebatnya lagi, dari Salatiga telah lahir   meluncurkan Go Export UMKM.
          kami hanya mengukus atau digoreng    Penganekaragaman        Konsumsi    150 varian olahan singkong, dengan   Dengan program ini, Tono berharap,
          biasa  saja,”  kata  Nurul  sambil   Pangan mengatakan, pelatihan ini    23 di antaranya diproduksi rutin oleh   UMKM  bisa   menembus     pasar
          mengaduk adonan gemblong lumer.      bertujuan membangun kesadaran       UMKM lokal.                          internasional  yang  lebih  luas  dan
          Pernyataan  Nurul   bisa  menjadi    masyarakat  untuk  memanfaatkan        Namun, ada satu fakta menarik,    membawa produk lokal ke tingkat
          mewakili banyak kalangan ibu rumah   pangan lokal yang lebih sehat dan   Salatiga bukanlah daerah penghasil   global.Djoko W/Herman
          tangga yang belum mengetahui cara    ekonomis.                           singkong. Bahan baku justru dipasok
          olahan pangan singkong.                “Tidak ada satu jenis pangan pun
            Nurul adalah salah satu peserta    yang mampu mencukupi lebih dari
          pelatihan  olahan  pangan    lokal   40 jenis zat gizi yang dibutuhkan
          berbahan   dasar  singkong   yang    tubuh. Karena itu, diversifikasi pangan
          digelar Dinas  Ketahanan  Pangan     adalah kunci, apalagi berbahan lokal
          (Dishanpan) Provinsi Jawa Tengah.    seperti singkong,” tegas Lucia. Ia juga
          Peserta   pelatihan  terdiri  dari   berharap  warga  tak  hanya  menjual
          perwakilan Dinas Pertanian dan       singkong sebagai bahan mentah,
          Pangan Kabupaten Kebumen, Pokja      tapi juga bisa mengolahnya menjadi
          3 PKK, kader posyandu, pelaku        produk siap jual.
          usaha pangan, hingga remaja putri      Pelatihan ini menghadirkan Toni
          setempat.                            Anandya Wicaksono, pelaku usaha
            Kegiatan pelatihan berlangsung     dari  Agrotelo  Salatiga,  sebagai
          di Desa Ayamputih, Kecamatan         narasumber utama. Toni dikenal
          Bulupesantren. Kalangan ibu rumah    sebagai inovator olahan singkong
          tangga mengikuti pelatihan, mulai    yang telah membantu menjadikan
          dari teori diversifikasi pangan hingga   Salatiga  sebagai ikon “Kampung
          praktek langsung mengolah tiga       Singkong” meski kota itu sendiri
          produk: singkong keju, gemblong      bukan penghasil singkong.
          lumer,  dan   singkong   Thailand.     “Kami ingin membuka mata
          Pelatihan ini merupakan bagian dari   masyarakat desa, bahwa singkong
          Program Edukasi Konsumsi Pangan      bukan   pangan   kampung     yang
          B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang     murahan. Dengan kreativitas dan
          dan Aman).                           pengolahan yang  tepat,  singkong
            Desa      Ayamputih      sendiri   bisa jadi produk premium yang
          sebenarnya  sudah  dikenal  sebagai   mendatangkan cuan,” ujar Toni
          sentra produksi singkong berkualitas   penuh semangat saat membuka sesi
          tinggi.  Varietas  unggul  seperti   praktik.
          singkong   manggung      memiliki      Toni   memberikan    tips   soal
          potensi panen mencapai 75–100 ton    pengemasan,    strategi  branding,
          per hektar, dengan rasa yang enak    hingga contoh penjualan daring.
                                               “Kalau kita hanya jual singkong
   15   16   17   18   19   20