Page 15 - Modul Flipbook PAI SMA
P. 15

Saad bin Ubadah terpilih dalam pertemuan itu. Bila dia terpilih maka kebijakan-
                       kebijakan negara lebih banyak menguntungkan suku Khajrat dari pada suku Aus.


                              Ketika Abu Bakar berangkat ke Saqifah bani Sa’idah bertemu dengan Abu

                       Ubadah bin Jarah. (Tiga orang inilah yang dapat dikatakan sebagai wakil dari orang
                       Muhajirin), selain itu ada dari kelompok Anshar sebagai perwakilan yakni Basyir

                       bin  Saad,  Asid  bin  Khudair,  dan  Salim.  Selanjutnya  dialog  di  Saqifah  menjadi

                       musyawarah perwakilan kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Terjadilah perdebatan
                       sengit  antara  kedua  kelompok  tersebut.  Masing-masing  menegmukakan

                       kelebihannya dan pantasnya wakilnya menjadi khalifah. Kaum muhajir mengakui
                       bahwa merekalah yang paling awal masuk Islam sehingga lebih pantas memimpin.

                       Demikian pula kaum Anshar mengemukakan argumentasinya. Umar hampir tidak

                       bisa menguasai diri, tetapi ketika beliau akan berbicara dihentikan oleh Abu Bakar.
                       Abu  Bakar  sebagai  jutu  bicara  kaum  Muhajirin,  di  samping  mengemukakan

                       kelebihan-kelebihan Muhajirin, juga memuji kaum Anshar bahwa mereka adalah

                       saudra  kaum Muhajirin. Dengan nada  yang tenang Abu Bakar mulai  berbicara.
                       Kepada kaum Anshar Abu Bakar mengingatkan bahwa Rasulullah pernah berkata,

                       kaum Quraisylah yang bisa memimpin mereka. Di bawah kepemimpinan inilah
                       bangsa  Arab  bersatu  dan  sejahtera.  Sedangkan  kaum  Anshar  dahulu  pernah

                       terjadi  perpecahan antara  kaum Aus dan Khajrat. Dikhawatirkan apabila  salah

                       satu  memimpin,  maka  suku  yang  merasakan  disisihkan  akan  mengadakan
                       pemberontakan, tidak menerima kepemimpinannya.


                              Kemudian Abu Bakar menawarkan Umar bin Khatab atau Abu Ubadah bin

                       Jarah  untuk  dipilih  sebagai  wakil  dari  kaum  Muhajirin.  Husen  Haikal  menulis,
                       bahwa Abu Bakar juga menawarkan alternatif kepemimpinan, yakni Umar dari

                       kaum Muhajirin dan wazirnya dari kaum Anshar.


                              Penjelasan  Abu  Bakar  tersebut  belum  bisa  diterima  oleh  kaum  Anshar.
                       Seperti kaum muhajirin kaum Ansharpun menerangkan kelebihan-kelebihannya.

                       Bahkan Lubab bin Munzir dari suku Khajraj tetap menghimbau agar kaum Anshar

                       tetap pada pendiriannya. Bila tidak ada kesepakatan dalam memilih satu




                                                       5
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20