Page 16 - Modul Flipbook PAI SMA
P. 16

pemimpin  menurut  dia  tiada  pilihan  lain  kecuali  masing-masing  kelompok
                       menunjuk masing-masing pemimpin.


                              Umar tidak sependapat bahkan menentang keras. Suasana semakin lebih

                       panas.  Dia  berpendapat  tidak  ada  dua  kemepimpinan  dalam  satu  kelompok.
                       Giliran  Abu  Ubaidah  bin  Jarah  berbicara,  mencoba  menengahi  dan  meredakan

                       ketegangan.  Ia  mengingatkan  pentingnya  persatuan  dan  kesatuan  umat  Islam.

                       Secara spontan Basyir bin Saad. Dari suku Khajraj mendukung Ubaidah. Bahkan ia
                       mendukung  pendapat  Abu  Bakar  bahwa  suku  Quraisy-lah  yang  lebih  pantas

                       menjadi  pemimpin.  Kemudian  pembicaraannya  diakhiri  dengan  ajaran  agar
                       semua  yang  hadir  mengakhiri  perselisihan  pendapat  dengan  bertaqwa  kepada

                       Allah.


                              Kesempatan ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Seperti dijelaskan di
                       muka bahwa Abu Bakar mencalonkan Umar bin Khatab dan Abu Ubadah bin Jarah,

                       namun  keduanya  tidak  bersedia  dicalonkan.  Kemudian  serta  merta  Basyir  bin

                       Saad menjabat tangan Abu Bakar dan membai’atnya sebagai pemimpin. Bai’at ini
                       kemudian  diikuti  oleh Umar, Abu Ubadah, serta para  hadiri termasuk Asid bin

                       Khudair, seorang tokoh Anshor dari suku Aus, Bai’at inilah yang kemudian dikenal

                       dengan bai’at Saqifah atau bai’at di balai pertemuan.

                              Pada  hari  berikutnya  Abu  Bakar  naik  mibar  di  masjid  Nabawi  dan

                       berlangsung bai’at umum. Bai’at Saqifah sebenarnya tidak dihadiri oleh sebagian
                       sahabat senior, seperti Ali bin Abi Thalib, Usman bin Affan, Abdul Rahman bin Auf,

                       Zubair  bin  Awwan,  Saad  bin  Abi  Waqash,  Thalhah  bin  Ubaidillah.  Meskipun

                       demikian pertemuan di Saqifah bukan berarti sengaja meninggalkan tokoh-tokoh
                       tersebut melainkan situasi yang sangat mendesak. Bahkan sebenarnya pertemuan

                       ini tidak direncanakan Umar, Abu Bakar, Ubadah maupun Basyir bin Saad, tetapi

                       berjalan secara spontan tanpa rekayasa, lobi, maupun kolusi.











                                                       6
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21