Page 21 - Modul Flipbook PAI SMA
P. 21
4. Khalifah Ali bin Abi Thalib
Proses pengangkatan Ali bin Abi Thalib dimulai saat Kaum pemberontak
menguasai Madinah dan orang-orang Ba4ni Umayyah banyak yang meninggalkan
ibu kota itu, di antaranya Marwan bin Al-Hakam yang berhasil menyelundupkan
baju Utsman yang berlumuran darah ke Makkah.
Kaum pemberontak mendesak Ali supaya bersedia diangkat menjadi
khalifah, tetapi ditolaknya, dan dia menegaskan bahwa masalah itu bukanlah
urusan mereka, tetapi urusan para pejuang perang Badr. Mana Thalhah, Zubeir,
dan mana Sa’ad, tanya Ali kepada mereka. Karena ditolak Ali, mereka kemudian
meminta kesediaan Sa’ad bin Abi Waqqash dan Abdurrahman bin Auf. Tetapi
masing-masing dari mereka juga menolak. Kaum pemberontak kembali mendesak
Ali supaya bersedia diangkat menjadi khalifah. Ali akhirnya menerima jabatan itu
dengan ketentuan dia diberi kesempatan memerintah sesuai dengan Kitabullah
dan Sunnah Rasul. Ia memangku jabatan khalifah itu mulai 24 Juni 656 M. atau
tahun 35 H. dalam usia 58 tahun.
Tidak seorang pun di antara sahabat terkemuka yang sanggup menerima
jabatan khalifah dalam menghadapi suasana pancaroba seperti itu. tetapi juga
mereka tidak mau memberikan bai’at kepada Ali seperti sa’ad bin Abi Waqqash,
Abdullah bin Umar, Zaid bin Tsabit, dan Abu Sa’id al-Khudri. Dari fakta di atas
membuktikan bahwa Ali tidak mendapat pengakuan dari beberapa sahabat
penting di Madinah, ditambah lagi dari penduduk wilayah Syam. Maka tidak
mengherankan kalau dikatakan bahwa pemerintahan Ali inilah yang paling tidak
stabil. Dia dihadapkan pada konflik berkepanjangan dari awal sampai akhir
pemerintahan beliau. Konflik dengan Aisyah, Muawiyah, dan dengan bekas anak
buahnya Khawarij.
Menurut al-Khudri Bek, yang menjadi penyebab utama tidak stabilnya
keadaan di masa pemerintahan Ali karena Ali terlalu percaya diri dan memandang
hanya pendapatnya saja yang benar. Hampir tidak ada (jarang) dia
bermusyawarah dengan orang-orang besar Quraisy dalam urusan penting
sekalipun. Malahan ia terlalu keras terhadap orang-orang besar Quraisy itu.
Selanjutnya maha guru itu berkata membandingkan Umar yang keras dengan Ali
11