Page 138 - Buku 11 BUKU PINTAR FIKIH, AKHLAK DAN ADAB
P. 138
ِ
ِ
،ويػنػيع ينػب َُ ُ َّ َ َ ُ هَ ايػنُْ دلا تناك
هرقػف وللا لعج ،وََّ ْ
َ َ
َْ
َ
َ
ََْْ ََْ
ِ
ِ ِِ
َِّ
رِّ دق ام لَإ ايػنُْ دلا نم وتْ أي َ لَو ،وَ ل َ شِ ويَ لع ؽرػفو
ُ
َ ْ َ ُ ْ ْ َ َ ََّ
ْ
َ
َ
َ
َ
َ
ُ وَ ل .
"Barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai
tujuannya, maka Allah akan menjadikan
kekayaan di hatinya, mengumpulkan urusannya,
dan dunia akan datang kepadanya dalam
keadaan tunduk. Namun, barang siapa yang
menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka
Allah akan menjadikan kefakiran di depan
matanya, mencerai-beraikan urusannya, dan
dunia tidak akan datang kepadanya kecuali apa
yang telah ditakdirkan baginya." 183
Beliau juga bersabda:
"Barang siapa yang hanya memiliki satu
kekhawatiran, yaitu kehidupan setelah mati,
maka Allah akan mencukupkan segala
kekhawatirannya. Namun, barang siapa yang
hatinya dipenuhi oleh berbagai kekhawatiran
dunia, maka Allah tidak peduli di lembah mana
ia akan binasa."
8) Merenungkan akibat dari perbuatan
Setiap kenikmatan yang diperoleh melalui jalan
haram akan diikuti dengan azab di akhirat,
kecuali jika seseorang bertobat darinya.
138

