Page 105 - Buku 13 Karakteristik Pendidik yang Sukses
P. 105
Dan mengapa aku tidak wudhu saat sholat subuh, itu
karena semalam suntuk aku tenggelam dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan fikih tadi, dan tidak tidur sama
sekali, maka wudhu‟ku sewaktu sholat Isya‟ belum batal”.
Jawaban sang guru ini kemudian diceritakan pada putrinya
seraya berkata “Lihatlah, apa yang beliau lakukan saat
berbaring di tempat tidur pun lebih mulia dari apa yang
aku lakukan dalam keadaan terjaga (sholat dan dzikir
sepanjang malam)”.
Sebagaimana diketahui, bahwa belajar ilmu agama lebih
utama daripada melaksanakan sholat sunnah.
Begitu indahnya akhlak dua ulama kebanggaan Islam ini,
kealiman Imam Ahmad tidak membuat beliau merasa
pandai sehingga tidak menghormati gurunya, begitu pula
Imam As-Syafi‟i, kealiman beliau serta statusnya sebagai
guru tidak membuat beliau malu apalagi gengsi mengakui
keluhuran derajat muridnya. 106
Apa pelajaran berharga yang bisa diambil oleh
pendidik dari kisah tersebut? Kisah ini menjadi teladan
luar biasa bagi para pendidik agar selalu memiliki akhlak
yang luhur, menghormati guru, dan mengutamakan ilmu
dalam kehidupan mereka.
Di antara pelajaran yang bisa dipetik oleh Pendidik dari
Kisah Imam As-Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hanbal
adalah:
106
https://bincangsyariah.com/khazanah/syafii-dan-ahmad-bin-hanbal-
teladan-ideal-guru-dan-murid/
100

