Page 32 - Buku 14 67 Masalah Udhhiyyah ok
P. 32
56. Adapun memanfaatkan kulitnya tidak mengapa,
dalam bentuk apa pun, atau memberikannya kepada
lembaga sosial yang akan menjualnya untuk disalurkan
hasilnya sebagai sedekah.
57. Tidak boleh memberikan bagian dari hewan kurban kepada
penyembelih sebagai upah atas jasa menyembelih dan
mengulitinya.
Dalam hadits dari Ali radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
"Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam memerintahkan-
ku untuk mengurus hewan-hewan kurbannya, dan agar aku
membagikan daging, kulit, dan pelananya sebagai
sedekah, dan beliau melarangku memberikan sesuatu
darinya kepada tukang jagal sebagai upah. Beliau
bersabda: 'Kami akan memberinya (upah) dari kami
sendiri.’” 30
Karena hewan kurban itu telah dipersembahkan untuk
Allah Ta’ala, maka menjadikan sebagian darinya sebagai
upah penyembelih adalah bentuk penjualan, yang
merupakan bentuk pengambilan kembali dari sesuatu yang
telah dipersembahkan, dan itu tidak diperbolehkan.
58. Namun, jika penyembelih itu adalah orang miskin atau
teman, maka boleh memberinya bagian dari kurban sebagai
sedekah atau hadiah, selama tidak ada kesepakatan
sebelumnya bahwa ia akan diberi bagian itu sebagai upah.
Ia sama seperti orang lain yang berhak menerima, bahkan
mungkin lebih utama, karena dia yang langsung menangani
proses penyembelihan dan bisa jadi sangat meng-
inginkannya.
28

