Page 3 - 『Prologue - The Birth of a Privileged Child』
P. 3
Sedangkan bayi di masukkan ranjang khusus untuknya, pasangan yang baru memiliki anak itu
tertidur pulas bersama dengan kebahagiaan di wajah mereka.
---
Keesokan harinya kedua pasangan itu terbangun di pagi hari, mereka merasa tubuh dan badan
mereka pegal pegal karena mendadakan mengerjakan sesuatu yang belum terbiasa bagi mereka
berdua.
Namun itu tidak masalah, karena mereka berdua sangat senang dan bahagia melakukan itu, terlebih
lagi itu adalah bayi mereka.
Setelah mereka berdua meregangkan otot mereka yang terasa pegal, mereka melihat di ranjang
khusus. Mereka berdua bisa melihat bayinya masih tertidur lelap.
Bayi tersebut tertidur dengan sangat tenang, setelah mereka melihat. Mereka langsung
membersihkan yang sudah mereka berantakan saat malam kemarin.
Pria tersebut membersihkan dan merapikan semua yang berada di kamar, sehingga kamar kembali
bersih dan indah.
Sedangkan wanita itu pergi mandi dan bersiap untuk memulai memasak sarapan pagi, sehingga
nanti mereka bisa bersiap jika bayinya bangun.
Sekitar lebih dari 20 menit, pria tersebut sudah membersihkan kamar mereka. Saat sudah selesai
membersihkan kamar, pria itu mencium bau harum di ruang makan yang sedikit jauh dari tempat
dia sekarang.
Pria tersebut hendak pergi langsung ke ruang makan, namun tidak jadi karena dia belum mandi.
Jadi dia mandi terlebih dahulu baru ke ruangan makan.
Di sisi wanita itu, dia hampir membuat semua masakan untuk sarapan, sarapan itu berupa sarapan
penuh gizi. Dengan kata lain.
Sayur, buahan yang di kukus, kentang dan tentu roti bakar dengan di lapisi oleh mentega
berkualitas tinggi. Dengan semua itu, dia menyulap semua masakannya menjadi kelas atas.
Setelah selesai memasak yang hampir memakan waktu 10 menit, pria tersebut sudah datang ke
ruang makan dan duduk disana.
Dia duduk di bangku dan menunggu istrinya ikut duduk juga, setelah bersih bersih sehabis
memasak. Wanita itu ikut duduk di bangku menghadap suaminya.
Mereka pun siap memakan sarapan yang telah dimasak, mereka menepuk tangannya sekali dan
berkata.
""Itadakimasu""
Ucap mereka berdua dan setelah mereka mengucapkan kalimat itu, mereka memakan sarapan yang
telah disediakan di meja makan.