Page 4 - 『Prologue - The Birth of a Privileged Child』
P. 4
Note: Orang inggris, pakai istilah jepang. Apa apaan nih author -_-
Mereka memakan sarapan mereka dengan perlahan dan elegan, terutama wanita tersebut. Dia
memakan makanan seperti bangsawan yang sudah terlatih secara formal.
Dia terlihat anggun saat makan sarapannya sendiri, sungguh mempesona. Dan untuk prianya juga
tidak kalah.
Dia makan dengan pelan dan secara bertahap mengeluarkan aura mengesankan yang membuat dia
terlihat sangat menawan untuk para gadis, cara dia makan juga sama seperti wanita di depannya
yang terlihat seperti bangsawan terlatih secara formal.
Lebih dari 10 menit lewat, mereka selesai memakan sarapan mereka dan bersiap untuk pekerjaan
selanjutnya.
Pria tersebut masuk ke ruang kerja, disana terdapat banyak sekali tumpukan dokumen yang
membuat dia pusing jika melihatnya.
Dokumen itu berisikan tentang semua perusahaan yang telah dia kembangkan menjadi besar, dia
adalah salah satu orang terkaya didunia.
Namun sayangnya, dia tidak mengetahui dibalik "Kebenaran" di dunia ini, dia tidak tau kalau di
dunia ini ada "Sihir" karena dia bukanlah berasal dari keluarga sihir atau bidang sihir.
Karena itu dia memiliki koneksi terbatas di dunia, tapi koneksi yang dia miliki cukup besar dan
luas. Yang mencangkupi benua asia dan eropa.
Ya, itu cukup luas untuk memiliki koneksi sebesar itu, karena itu keluarganya menjadi salah satu
keluarga terkaya di dunia.
Namun dia sekarang memiliki tugas yang harus dia lakukan, yaitu memeriksa dan mensetujui
setiap dokumen yang benar.
Di lain tempat, wanita itu sudah masuk ke kamarnya untuk melakukan tugasnya sebagai ibu.
Tugasnya tidak lain mengurus kebutuhan bayi kesayangannya.
Kebetulan saat dia masuk ke kamar setelah dia selesai sarapan dengan suaminya, dia melihat
bayinya sudah bangun.
Dia langsung saja menuju ke tempat bayinya berada dia mengangkatnya dengan menggendongnya,
kemudian saat dia menggendong bayinya.
Bayinya mulai menangis dan membuat ibunya lagi khawatir, namun langsung tenang dan berpikir
kalau bayinya itu sudah lapar kembali.
Dia langsung saja membuka sedikit bajunya ke atas dan mengeluarkan alat yang akan menyusui
bayinya, dan membuat bayinya meminum susunya.
Saat bayinya meminum susunya, bayinya dengan lahap meminumnya seperti semalam. Dia senang
bahwa bayinya sehat dan lahap untuk makan atau minum? Sama aja!