Page 25 - Final Produk E-Modul Interaktif Pada materi virus untuk siswa fase E SMA/MA
P. 25

E-MODUL INTERAKTIF BIOLOGI KELAS X FASE E SMA/MA


             B.  Persamaan dan perbedaan siklus Litik dan Lisogenik
                   1.  Persamaan siklus litik dan lisogenik

                      a.  Adsorbsi
                         Siklus  litik  dan  lisogenik  sama-sama  memulai  pengidentifikasian  sebuah  virus

                         dengan adsorbsi atau penempelan. Fase ini ditandai dengan melekatnya ekor virus

                         pada reseptor khusus dinding bakteri. Metode yang digunakan dalam penempelan
                         tersebut adalah Lock and Key, hal ini didasarkan atas kecocokan sebuah molekul

                         protein antara sel inang dengan virus

                      b.  Penetrasi
                         Setelah  proses  penempelan,  kedua  siklus  tersebut  memiliki  kesamaan  tahapan

                         lanjutan berupa penetrasi atau penyuntikkan. Fase tersebut ditandai dengan
                         masuknya  DNA  virus  ke  dalam    bakteri  atau  sel  inang  dengan  meninggalkan

                         kapsid di luar sel bakteri.
                   2.  Perbedaan antara siklus litik dan lisogenik

                       Menurut Susilowarno, (2007) Perbedaan siklus litik dan lisogenik dapat dilihat pada

                       table dibawah ini.
                 No  Variabel pembeda              Siklus Litik                  Siklus Lisogenik

                 1.   Kondisi      awal  Non Virulen                     Virulen
                      bakteri (sel inang)
                 2.   Jumlah tahapan      5 Tahap: Adsorbsi, Penetrasi,  4  tahap:  Adsorbsi,  Penetrasi,
                                          Replikasi,   Perakitan,   dan  Penggabungan, dan pembelahan
                                          Lisis
                 3.   Kelanjutan siklus   Terhenti, karena sel inangnya  Dapat dilanjutkan dengan siklus
                                          rusak/mengalami lisis          litik jika virulensi bakteri hilang
                 4.   Kondisi      akhir  Mengalami lisis (mati)         Tidak mengalami lisis
                      bakteri (sel inang)

             C.  Kondisi terjadinya siklus Litik dan Lisogenik

                 Menurut Irnaningtyas, (2014) kondisi terjadinya siklus  litik dan lisogenik yaitu:
                 a) Siklus litik

                    Siklus litik terjadi bila pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan daya infeksi virus

                    sehingga  tahap  adsorpsi,  penetrasi,  sintesis,  pematangan,  dan  lisis  dapat  berlangsung
                    secara cepat. Virus yang mampu bereproduksi dengan siklus litik disebut virus virulen

                    Pada siklus litik sel inang akan perah dan mati serta terbentuk virion-virion baru




                                                                                                       18
                                                          Virus
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30