Page 31 - BUKU PENGAYAAN
P. 31

Kemiringan  yang  ekstrem  membutuhkan  tenaga  lebih  besar  dari  mesin  dan
                        mempengaruhi distribusi berat kendaraan. Saat menanjak kendaraan membutuhkan

                        torsi  (gaya  putar)  yang  cukup  untuk  mengatasi  gaya  gravitasi  dan  gaya  gesek.
                        Semakin curam tanjakan, maka semakin besar torsi yang dibutuhkan. Jadi jika torsi

                        yang  dihasilkan  oleh  mesin  kendaraan  tidak  mencukupi,  kendaraan  bisa  gagal

                        menanjak di Sitinjau Lauik.
                        2. Koefisien Gesek jalan kecil

                          Gaya gesek selalu bekerja dalam arah yang berlawanan dari kecepatan. Gaya
                        gesek ialah gaya yang diakibatkan oleh dua permukaan benda bersentuhan. Gaya

                        gesek  dipengaruhi  oleh  kekasaran  permukaan  jalan  karena  semakin  kasar

                        permukaan  dua  benda  yang  bersentuhan,  gaya  gesek  yang  bekerja  juga  akan
                        semakin  besar,  begitupun  sebaliknya  semakin  licin  pemukaan  dua  benda  yang

                        bersentuhan semakin kecil pula gaya gesek yang bekerja. Jadi jika jalanan licin
                        maka koefisien gesek antara jalan dan ban sangat kecil (Nuh, 2022).

                        3. Jenis dan kondisi kendaraan yang tidak baik

                           Menurut  hasil  investigasi  dari  senior  investigator  KNKT  Achmad  Wildan
                        (dalam artikel kumparan,2021), penyebab kendaraan gagal menanjak di Sitinjau

                        Lauik dikarenakan spesifikasi dimensi dan penggerak truk maupun bus yang tak
                        cocok melewati Sitinjau Lauik. Kebanyakan yang lewat itu bus atau truk sumbu

                        tiga tapi yang penggeraknya tunggal. Pada jenis truk ini, roda penggeraknya hanya
                        sumbu  dua  yang  di  tengah,  sumbu  satu  dan  belakangnya  diam.  Kemudian

                        diperparah  oleh  dimensi  kargo  yang  makin  memanjang  alias  over  dimensi.

                        Meskipun pengemudi terus mencoba akselerasi, tetap tidak akan bisa karena roda
                        penggeraknya kehilangan traksi. Ketika  menaiki tikungan ini yang menempel ke

                        aspal  justru sumbu satu dan tiga  tidak bergerak, sementara roda penggeraknya
                        menggantung, maka hanya berputar di tempat tidak menanjak.

                       4.  Kesalahan pengemudi
                           Kendaraan  yang  mengalami  gagal  menanjak  di  Sitinjau  Lauik  tidak  hanya

                        disebabkan  oleh  kondisi  geografis  jalan,  namun  skill  pengemudi  juga  dapat

                        mempengaruhi  keberhasilannya.  Berikut  beberapa  kesalahan  pengemudi  yang
                        menyebabkan kendaraan gagal menanjak antara lain:







                                                                                                     23
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36