Page 7 - Hadiah Haji dari Masjid Nabawi
P. 7
yang saya jalani, perjalanan panjang penuh liku, tantangan,
semangat, harapan dan berbagai perasaan telah kami rasakan
selama mengikuti program ini. Sudah delapan tahun saya
mengikuti program ini, beberapa tahapan menghafal pun telah
saya lewati. Saya menyadari, sebagai seorang penuntut ilmu
mesti harus berjalan di atas jalan yang telah ditempuh dan
dilalui oleh para pendahulunya dari kalangan para ulama, sabar
di jalan ilmu tanpa mengenal berhenti di tengah jalan.
Menghafal adalah tangga awal dalam perjalanan menuntut
ilmu. Mustahil seorang penuntut ilmu akan mendapatkan ilmu
dengan baik tanpa mau menghafal.
Tangga berikutnya adalah berusaha untuk memahami ilmu
yang sudah dihafal dengan cara belajar kepada para ulama yang
ahli di bidangnya. Tahapan selanjutnya adalah mengamalkan
ilmunya, mendakwahkannya dan bersabar terhadap gangguan
yang mungkin akan dihadapi di dalam proses mencari ilmu.
Sungguh tak terbesit di hati akan mendapat undangan ini,
terlebih undangan untuk menunaikan ibadah haji, di saat
antrian haji begitu panjangnya, masa menunggu keberangkatan
yang begitu lamanya, puluhan tahun bahkan ada yang lebih
dari 30 tahun. Undangan ini bagi saya bukan hanya berupa
sebuah kehormatan dan penghargaan spesial yang saya terima
dari bagian Idarah Hifzhil Mutun Masjid Nabawi di bawah
bimbingan Syaikh Abdul Muhsin bin Muhammad Al-Qasim
hafizhahullah, Imam dan Khatib Masjid Nabawi, akan tetapi
anugerah yang sangat besar dari Allah Subhanahu wa Ta‟ala.
2

