Page 13 - Rancangan Produk Awal Literasi keberagaman budaya kalimantan barat
P. 13
Rumah Adat Baluk
Rumah Adat Baluk menjadi rumah adat suku Dayak yang bentuknya
sangat berbeda dibandingkan dengan yang lainnya. Mengingat fungsinya
sendiri digunakan saat ritual tahunan maupun nibak’ng. Nibak’ng adalah
musim setelah penggarapan ladang untuk tahun berikutnya. Biasanya
akan dilakukan pada tanggal 15 Juni setiap tahunnya. Inilah yang
menjadikan rumah adat Baluk begitu unik dan menarik untuk diketahui.
Untuk bentuknya sendiri memiliki bentuk bundar dengan diameter
sekitar 10 m dan tinggi 10 meter. Namun tingginya juga bisa mencapai 12
meter karena akan disanggah dengan menggunakan 20 tiang kayu dan
juga beberapa kayu untuk penopang bagian lainnya. Terdapat juga satu
batang tiang yang digunakan sebagai tangga yang bentuknya seperti
titian. Membuat rumah adat satu ini semakin unik saja jika dilihat dari
bentuknya.
Rumat Adat Baluk ini juga memiliki makna tersendiri di balik
ketinggiannya yang dimiliki. Dimana rumah satu ini memberikan
gambaran perihal kedudukan atau Tempang Kamang Triyuh yang
merupakan tempat yang harus dihormati. Hingga kini masih bisa
menemui rumah adat yang unik yakni di Kec. Siding, Desa Hli Buei. Untuk
menuju desa ini memang terbilang jauh karena dari Bengkayang jaraknya
sekitar 134 KM dan bisa ditempuh menggunakan motor air.
9