Page 11 - ANAK KOS DODOL
P. 11
BAB 3
Kisah VCD Bajakan
seperti anak muda lain, aku hobi dengar musik. Jenis apa saja. Pop, rock, nasyid, pop jazz,
hingga instrumentalia aku suka. Tapi biar ngaku maniak gitu, aku jarang sekali beli kaset atau
CD lagu hehehe. Habis harganya mahal bo. Harga kaset Rp20.000, - Rp25.000, perbuah, CD
yang kualitas suaranya lebih jernih, lebih tak terjangkau lagi... Rp50.000, - Rp100.000-an!
Nggak banget dehh...
Tahu sendiri kan kondisi keuangan anak kos. Asal ada duit buat makan dua kali sehari *nggak
makan malam pura-puranya diet padahal ngirit! Hihihi saja sudah hepi syalala. Boro-boro mikir
beli macam-macam. Namanya jauh dari orang tua bo!. Ah, lebih seru denger lagu dari radio,
nonton klip musik MTV atau pinjam kaset koleksi teman kos. Pokoknya, apa saja dijabanin deh
supaya bisa dengar musik tanpa keluar modal hihihi...
Sebenarnya, bisa juga sih mengkopi lagu dari CD MP3 dan dimasukkan ke kompie. Jadi sambil
bikin tugas atau nulis puisi *duile, syahdunya! Kita bisa dengar lagu-lagu terbaru. Kan asyik tuh
nggak bakal ngantuk dan kesepian lagi.
So, beli atau nyewa CD MP3 jadi pilihan paling masuk akal buat anak kos.
Apalagi di djokdja, kini tempat persewaan DVD menjamur. CD MP3 juga ada. Dengan biaya
sewa Rp2.500, - Rp3.000, kita sudah bisa menikmati ratusan lagu terbaru dari penyanyi dan band
terkenal. Coba bandingkan dengan kaset dan CD yang paling banyak berisi 20 lagu. Jauh banget!
Kualitas suara pun katanya lebih jernih program MP3. Tapii... Mengopi lagu dari MP3 kan
termasuk kejahatan! Di indonesia yang sarang pembajakan, grup musik religius Bimbo saja
sampai bertekad puasa berkarya hingga pembajakan bisa dibasmi. Hmm... Kapan ya?
So, aku sebagai warga negara yang baik *hueek! Rasanya nggak tega tuh sama pemusik
indonesia kalau ikut-ikutan membeli MP3 and the gank yang palsu-palsu *kecuali alis palsu ya,
ini kudu ada atau beresiko liat tuyul jejingkrakan! Hihihi.