Page 12 - ANAK KOS DODOL
P. 12
Cck... Cck... Penjualan kaset dan lainnya itu kan sumber nafkah mereka? Kau di bajak terus,
bagaimana mereka bisa cari makan dan tetap semangat berkarya? Kita juga yang rugi jika semua
pemusik melakukan mogok berkarya seperti Bimbo. Kita tidak bisa dengar musik asyik lagi
dong! *pidato calon ketua senat nih kikiki...
Akhirnya aku bertekad untuk tidak ikut-ikutan membeli lagu-laguan bajakan. Lagipula, biarpun
murah yang namanya bajakan kan kualitasnya jelek dan gosipnya bisa merusak player! Rugi
kaan!
Tapiii, hari ini aku ngidam berat pengen dengar lagu terbaru milik grup kesayanganku, padi.
Setelah lama tidak launching album, akhirnya mereka nongol lagi! Huaaa... Senangnyaa! Lagu
barunya pun langsung mencuri hatiku yang sobat Padi sejati...
Sayang, lagunya masih sangat jarang nongol di radio dan televisi. Yah, tidak sesering yang aku
pengen. Namanya lagi demen-demennya. Menurutku, liriknya dalam dan penuh perenungan.
Gue banget, kalo kata anak jakarta sih. Hehe padi gitu lho! Biar pun yoyok dan rosa lagi
gonjang-ganjing, aku tetap cinta! *halah!
Mau pinjam teman, belum ada yang punya. Pinjam ke julia, si juragan kaset di kos? Yahh.. Dia
lgai KKN. Ngg... Beli kasetnya? Waduh, akhir bulan, dab! Buat makan saja diirit-irit, beli lauk
sate alias sayur tempe terus. Hehe. Makan di warung tegal saja terpaksa pakai trik: sayur yang
dibanyakin, soalnya sebanyak apa pun kita ambil harganya tetap lima ribu perak. Hehe maaf ya
ibu warung!
Sore-sore pulang kuliah, aku lewat di depan lapak dagang VCD dan Mp3 bajakan. Terdengar
suara khas fadli mengalun indah. Deg. Itukan lagu kebangsaanku! Aku berusaha beranjak dari
situ.
Jangan.. Jangan.. Kuatkan hatimu, bisik suara hatiku. Kubayangkan malaikatku membujukku
untuk bertahan dengan pendirianku.