Page 16 - ANAK KOS DODOL
P. 16
Rapat pun bubar.
Esoknya, julia menempelkan kertas bertuliskan: WARUNG JEUNG JULIA, SEDIA ROTI
BAKAR COKLAT DAN KEJU, di jendela kamarnya. Lengkap dengan daftar harga. Anak-anak
merubungi pengumuman itu. ''dah ijin pak say?''
julia mengangguk semangat lalu mengamit lengan erin. ''perkenalkan, asisten baruku!''
senyumnya merekah. Erin mengangguk pasrah. Hihi... Kok nggak rela gitu diangkat jadi partner
in crime-nya julia.
''ayo... Pada pesen dong!, harga perkenalan, diskon 15% untuk anak kos!'' teriak julia ala mbok-
mbok di beringharjo.
''dijamin enak kan? Boleh deh.. Satu rasa coklat!''
''aku keju!''
''roti isi apa saja asal bayarnya boleh dicicil!''
''kok nggak ada roti isi tuna pedas?'' ujar sasha sok. Cape dyehhh, julia menempelkan tangan di
jidat. Fiuhh... Jadi business woman memang tidak mudah, apalagi pelanggannya anak-anak
dodol macam begini...
Setelah memcatat semua pesanan, julia dan erin menutup pintu kamar sambil tersenyum rahasia.
''maaf, mohon tunggu sebentar ya...'' pamitnya lalu menutup gorden kamar. Bahkan lampu kamar
pun dimatikan. Anak'anak melongo. Apa'apaan siyy?
Sepuluh menit, lima belas, setengah jam... Warung jeung julia tetap senyap. Anak kos yang biru-
biru bibirnya karena ngobrol, mulai gelisah. Mana pesanannya nih? Wah, kudu komplen sama
manajernya!
''juul... Sudah belom?''
''ngapain aja sih berdua di kamar? Ihh... Yakin hanya bikin roti?''
''sabar doong! Namanya juga pemula!'' teriak erin ngos-ngosan. Nah, lho!