Page 21 - ANAK KOS DODOL
P. 21

''kok bisa dapat sih, bukannya mesti melampirkan surat keterangan tak mampu?''




               ''gampang, lurahnya kan sahabat bapakku!'' jawabnya tersipu.



               Dasar dodol, ia rela ngaku jadi fakir miskin demo beasiswa?

               Aku masih geleng-geleng tak puas.




               Keesokan harinya, tere menyeretku melihat pengumuman penerima beasiswa di mading fakultas.
               Selain tere, ada irwan yang anak seorang kolonel AD, ada andhika yang kutahu sering wara-wiri
               di kampus dengan mobil mahal.

               Lho, lho... Anak miskinnya nyempil dimana?




               Irwan  sekelas  denganku  pas  kuliah  MKL,  jadi  aku  lumayan  akrab.  Anak  surabaya  ini  selain
               ngganteng, juga lumayan pintar. Pas aku duduk di sebelahnya, ia dengan bangga memamerkan
               jam tangan barunya yang keren.




               ''dasar rejeki ya, aku bingung tabunganku tidak cukup juga untuk beli arloji idaman, eh dana
               beasiswaku  turun  jadi  bisa  buat  nambah!''  cerita  irwan  polos.  Tak  tahu  dia,  aku  pengen
               mencakar-cakar mukanya!




               Selesai kuliah, aku duduk-duduk sebentar di depan kelas. Ada dua orang mahasiswa duduk tak
               jauh dariku. Kalau tak salah mereka kakak tingkat. Gadis berjilbab itu sedikit sembab matanya.
               Yang seorang lagi, nampak berusaha menghibur si jilbab.




               ''aku  sudah  berusaha  keras,  ret...  Mencari  surat  keterangan  tak  mampu  itu,  aku  sampai
               direndahkan petugas. Kulengkapi semua persyaratan. Masya Allah, aku tak mendapat beasiswa
               itu, Ret... Padahal aku butuh sekali untuk kuliah lapangan.'' isaknya pilu.
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26