Page 22 - ANAK KOS DODOL
P. 22
Cewek yang dipanggil retno hanya bisa menggeleng prihatin sambil memeluk temannya. ''sabar
ya, istigfar... Belum rejeki kamu... Jangan nangis ya.'' kata retno berulang-ulang.
Deg. Aku buru-buru pulang. Pengen cepat-cepat sampai di kos untuk cerita sama Tere. Di dekat
masjid kampus, aku ketemu irwan, mukanya tak seceria tadi pagi.
''kenapa wan?. Datang bulan ya?''
''nggak pa-pa dew... Jangan tanganku mati nih.. Tak sengaja kena air pas aku wudhu.''
''wah itukan jam barumu yang super canggih? Bawa ke tukang repaeasi saja!''
''mahal, dewl... Ugh katanya dijamin anti air, kena air segayung saja mati.'' omel irwan sambil
berlalu.
Sampai di kos, aku ketemu tere di ruang tengah. Hmm.., kebetulan ! Baru saja aku mau cerita, eh
dia nyerocos duluan. Ternyata, jins barunya hilang pas dijemur di rumah saudaranya. ''pdahal
belum sempat kupakai,'' omelnya panjang lebar. ''dasar maling kurang ajaaaar!''
aku terbahak-bahak. Dia marah-marah. Lalu kuceritakan semuanya. Mulai dari obrolan kakak
tingkat sampai soal irwan dan jam tangan barunya. Tere bengong. ''jangan-jangan, aku kena
karma karena merampas hak orang lain ya?'' tanyanya. Aduh. Aku yang bawel kini terdiam. Tak
bisa menjawab pertanyaan Tere.