Page 152 - Modul Pendidikan Agama Islam Flipbook
P. 152
14. Sunan Kudus
Sunan Kudus merupakan salah
satu dari sembilan wali yang
menyebarkan Isalm di tanah Jawa.
Nama aslinya adalah Sayyid Ja’far
Shadiq Azmatkhan. Ia diperkirakan
lahir pada sekitar tahun 1500 M. di
daerah Jipang Panolan, sebelah utara
kota Blora, wafat tahun 1550 M. dan
dimakamkan di Kudus, Jawa Tengah.
Ayahnya adalah Sunan Ngudung dan
ibunya bernama Syarifah. Jika
diurutkan nasabnya, Sunan Kudus
adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad Saw.
Sejak kecil Sunan Kudus dipanggil dengan nama Ja’far Shadiq. Ia
mandalami agama Islam melalui ayahnya sendiri, sejak kecil hingga menginjak
masa remaja. Sejak kecil ia memang bercita-cita untuk menjadi juru dakwah dan
menyebarkan ajaran Islam. Selain memperdalam ilmu agama Islam melalui
ayahnya, ia juga belajar ilmu agama kepada Kiai Telingsing dan Sunan Ampel. Kiai
Telingsing adalah seorang ulama yang berasal dari Tiongkok, yang datang ke
tanah Jawa bersama dengan armada laut Laksamana Cheng Hoo. Mereka datang
dari daratan Tiongkok untuk menyebarkan Islam, juga untuk mengikat tali
persaudaraan dengan orang Jawa.
Sunan Kudus juga mempelajari ilmu kemasyarakatan, politik, budaya, seni
dan perdagangan. Semenjak Sunan Kudus belajar kepada Kiai Telingsing, ia
menjadi lebih tekun, disiplin dan tegas dalam mengambil keputusan. Ia pun
menjadikan hasil belajarnya sebagai bekal untuk mendakwahkan agama Islam.
Salah satu keinginannya adalah menyebarkan agama Islam di tengah masyarakat
yang masih menganut Hindu-Budha. Ia berhadapan dengan masyarakat yang taat
kepada kepercayaan lamanya dan sulit untuk diubah. Namun berkat kesungguhan
dan ketekunannya, ia dapat mengubah masyarakat yang beragama Hindu-Budha
menjadi pemeluk agama Islam.
Meskipun ia bukanlah penduduk asli Kudus, namun ia mampu menjadi tokoh
sentral di Kudus karena jejak perjalanan hidup dan kemampuannya dalam
menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Kudus.
Metode dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kudus adalah mengadopsi cara-
cara yang telah dilakukan sebelumnya oleh Sunan Bonang. Penjelasan mengenai
metode dakwah Sunan Kudus adalah sebagai berikut:
a) Tidak menggunakan jalan kekerasan atau radikalisme untuk mengubah
masyarakat yang masih taat dengan kepercayaan lamanya. Ia memberikan
138 MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS X Tutik Khoirunisa, S.Pd