Page 154 - Modul Pendidikan Agama Islam Flipbook
P. 154
7) Beribadah dengan benar
8) Menghayati agama dengan benar
Dan nampaknya strategi yang dilakukan oleh Sunan Kudus ini menarik umat
Budha. Kemudian banyak masyarakat yang datang ke masjid kemudian Sunan
Kudus mulai mengenalkan ajaran Islam. Terhadap persoalan adat istiadat,
Sunan Kudus tidak serta merta menentang masyarakat yang sering menabur
bunga di jalan, meletakkan sesajen di kuburan, dan adat-adat lain yang
dianggap melenceng dari ajaran Islam dan mengandung unsur syirik. Sunan
Kudus justru berfikir bahwa hal tersebut bisa dijadikan media untuk menarik
masyarakat. Ia memodifikasi hal-hal tersebut dan mengarahkannya agar
sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran Islam.
Salah satunya adalah dengan cara mengubah fungsi sesajen yang berupa
makanan, lebih baik disedekahkan kepda orang yang kelaparan, permohonan
kepada nenek moyang dan roh halus, diarahkan untuk memohon hanya kepada
Allah Swt., memodifikasi makna-makna yang ada dalam upacara mitoni yang
disakralkan oleh umat Hindu-Budha sebagai ucapan syukur karena telah
dikaruniai keturunan dan lain-lain. Dalam hal ini Sunan Kudus tidaklah
menghapus tradisi dan adat istiadat yang berkembang di masyarakat, namun
ia meluruskannya agar tidak melenceng dari ajaran Islam dan terhindar dari
perbuatan syirik.
Pola pendekatan semacam inilah yang mendatangkan simpati dan
ketertarikan masyarakat untuk mempelajari Islam, bukan sebaliknya dengan
mengedepankan sifat-sifat kekerasan dalam menentang dan memberantas
kebiasaan dengan atas nama pemberantasan tahayul, bid’ah dan khurafat
dengan serta merta menghapuskan adat lama, yang telah berkembang
sebelumnya. Karena jika hal tersebut dilakukan bukan simpati yang akan
diperoleh namun kebencian, resitensi dan penolakan dari masyarakat yang
akan diterima. Dalam hal ini Sunan Kudus memberikan teladan yang sangat
berguna yaitu strategi dakwah yang masih relevan kiranya diterapkan di era
modern saat ini, tentu dengan menyesuaikan kultur dan karakter masyarakat
di sekitar kita, dan kecerdasan dalam merumuskan strategi yang tepat tanpa
melukai dan menyakiti hati siapa pun. Dan inilah yang dimaksud dengan Islam
rahmatan lil ‘alamin.
140 MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS X Tutik Khoirunisa, S.Pd