Page 16 - modul ALAT OPTIK
P. 16
100
P =
PR
b. Rabun dekat ( hipermetropi ) : mata tidak dapat melihat dekat dengan jelas karena lensa
mata tidak dapat mencembung secara maksimum sehingga bayangan jatuh di belakang
retina. Cacat mata ini dapat ditolong menggunakan lensa cembung ( positif )
Ukuran kaca mata yang harus dipakai
100 100
P = -
S PP
atau jika S = 25 cm untuk orang bermata normal, maka
100
P = 4 -
Ukuran kaca mata yang harus dipakai PP
PR : titik jauh mata (punctum remotum)
PP : titik dekat mata (punctum proximum)
Contoh Soal :
1. Seorang penderita miopi mempunyai titik jauh 100 cm. Berapakah kekuatan lensa yang harus
dipakai agar orang tersebut dapat melihatbenda jauh dengan normal ?
PR = 100 cm, P = ?
100
P =
PR
100
P =
100
P = - 1 dioptri
2. Seorang penderita rabun dekat, dengan titik dekat 50 cm, bila ia ingin membaca normal pada
jarak 25 cm, tentukan ukuran kaca mata yang harus dipakai.
PP = 50 cm, S = 25 cm, P = ?
100
P = 4 -
PP
100
P = 4 -
50
P = 4 – 2
P = 2 dioptri
LATIHAN 5
1. Seorang anak menggunakan kaca mata berkekuatan -2,5 D. Tetukan titik jauh anak tersebut.
2. Seorang penderita hipermetropi dapat membaca dengan jelas paling dekat 80 cm. Berapa kuat
lensa yang harus dipakai agar dapat membaca pada jarak baca normal.
3. Pendertia mata tua dengan titik dekat 50 cm dan titik jauhnya 100 cm. Tentukan ukuran kaca mata
yang harus dipakai agar penglihatannya menjadi normal.
2. LUP ( Kaca Pembesar )
Lup atau sering disebut kaca pembesar adalah alat optik yang berupa lensa cembung untuk melihat
benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan jelas. Benda yang diamati menggunakan lup harus
diletakkan di ruang I, agar diperoleh bayangan yang diperbesar, maya, tegak.
16
`