Page 15 - Modul Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
P. 15
kelompok ini adalah urea, gula (glukosa atau sukrosa), alcohol dan senyawa-senyawa
kovalen non polar.
Mengapa Larutan Elektrolit dapat Menghantarkan Listrik Sedangkan
Nonelektrolit Tidak?
lmuwan asal Swedia bernama Svante August Arrhenius, pada tahun 1887 menjelaskan
tentang peristiwa hantaran arus listrik melalui larutan dengan teori ionisasi.
Berdasarkan Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena di
dalamnya mengandung ion-ion, yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itu lah yang
berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam larutan.
Bagaimana ion dapat menghantarkan listrik?
Dalam bentuk padatan, senyawa ion memiliki susunan mampat dan rapat sehingga ion-
ionnya tidak dapat bergerak bebas. Dengan demikian, padatan senyawa ion tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
Senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik jika dilelehkan atau dilarutkan dalam
air. Hal ini dapat terjadi karena dalam bentuk lelehan atau larutan, ion-ionnya dapat
bergerak bebas.
Senyawa Ion dan Kovalen
Setelah mempelajari berbagai sifat dari larutan elektrolit dan nonelektrolit. Dapat
dipahami bahwasanya larutan elektrolit bukan hanya terdiri dari senyawa ion namun juga
senyawa kovalen, yakni kovalen polar.
Bagaimana senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik?. Hingga disebut
sebagai larutan elektrolit?.
Berdasarkan dari terbentuknya ikatan ion dalam larutan, senyawa yang termasuk
elektrolit adalah senyawa ion dan kovalen polar, sedang untuk senyawa yang termasuk
non elektrolit adalah senyawa yang ikatan nya terbentuk dari senyawa kovalen non
polar.
14 Modul Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit