Page 25 - e modul singkong
P. 25
anpirgad adalah seorang pria sederhana yang tinggal di sebuah desa
kecil di Banyumas. Dia dikenal sebagai sosok kreatif yang selalu mencari
Scara baru untuk mengembangkan makanan tradisional agar lebih
menarik dan lezat. Suatu hari, Sanpirgad yang sedang berjalan-jalan di kebunnya
menemukan ide yang akan mengubah cara orang memandang makanan
tradisional.
Saat itu, Sanpirgad memperhatikan banyak singkong yang melimpah di
kebunnya. Tiba-tiba, muncul sebuah ide brilian di benaknya. Dia berpikir,
"Bagaimana jika getuk, makanan tradisional yang terbuat dari singkong, bisa
dibuat lebih menarik dan memiliki rasa yang berbeda?" Dengan semangat,
Sanpirgad segera pulang ke rumah dan mulai bereksperimen di dapurnya.
Dia mengolah singkong menjadi getuk seperti biasa, tetapi kali ini dia
menambahkan langkah baru dalam proses pembuatannya. Setelah getuk jadi, dia
memotongnya menjadi potongan kecil dan menggorengnya hingga berwarna
keemasan. Aroma harum pun segera memenuhi dapurnya. Saat mencicipi getuk
goreng buatannya, Sanpirgad merasakan sensasi rasa yang luar biasa: renyah di
luar, lembut dan manis di dalam.
Kabar tentang getuk goreng Sanpirgad menyebar dengan cepat. Penduduk
desa mulai berdatangan untuk mencicipi inovasi kuliner baru ini. Mereka terkesima
dengan cita rasa unik dari getuk goreng tersebut. Tak butuh waktu lama, getuk
goreng Sanpirgad menjadi sangat populer di Banyumas dan sekitarnya. Banyak
orang datang dari berbagai daerah hanya untuk mencoba makanan istimewa ini.
Sanpirgad pun tidak berhenti di situ. Dia terus mengembangkan resep getuk
gorengnya dengan berbagai variasi rasa, seperti cokelat, keju, dan pandan. Usaha
kuliner Sanpirgad berkembang pesat, dan dia dikenal sebagai tokoh yang berjasa
dalam mengangkat makanan tradisional Banyumas ke level yang lebih tinggi.
Getuk goreng menjadi simbol inovasi dan kreativitas kuliner, sekaligus menjadi
kebanggaan masyarakat Banyumas.
25