Page 10 - VETNESIA JULI 2019
P. 10
FOKUS UTAMA
Nah, kirakira dapat dilaksanakan 5.1. Sosialisasi visi dan misi 5.5. Bagian pembungkusan dan
seperti yang telah diuraikan di atas tersebut diatas distribusi.
apa tidak?. Apakah itu berlebihan, 5.2. Setiap kecamatan mempunyai
hanya wacana atau utopi belaka? tempat khusus untuk Hasil yang diharapkan adalah
Mengingat begitu besarnya Umat dilakukannya penyembelihan daging hewan qurban berasal dari
Islam di Indonesia dengan hewan qurban, dengan syarat hewan yang sehat, cara
sendirinya potensinya juga besar, dasar: luas cukup (seluas penyembelihan dengan mengingat
saya kira dapat dilaksanakan lapangan badminton), lantai HAH, oleh tenaga yang kompeten
tinggal ada kemauan pemerintah beton, tidak licin, cukup air (sudah terlatih dan bukan
dan masyarakat (terutama Umat bersih, dan lainlain. amatiran), hygienis, minim
Islam), tentu setapak demi 5.3. Melatih tenaga penyembelih pencemaran, daging halalan
setapak, tetapi harus dimulai sampai terampil thayyiban – Insya Allah.
sekarang juga, mulailah dengan : 5.4. Tenaga ahli pemeriksa
kesehatan daging (dari Penulis adalah Lansia Veteriner
5. Pelaksanaan pemerintah)
Penanganan Daging Hewan Qurban
yang AMAN, SEHAT, dan BERSIH
Oleh : Dr. Drh. Denny Widaya Lukman, M.Si.
Pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha di memerhatikan aspek HALAL,
Indonesia diperbolehkan dilaksanakan di luar Rumah namun juga aspek IHSAN
Potong Hewan (RPH). Hal ini tentunya perlu menjadi terutama penanganan hewan
perhatian kita semua, khususnya DKM Masjid, Panitia yang baik (perikemanusiaan)
Pelaksana Kurban, dan Masyarakat sekitar tempat sesaat sebelum disembelih.
pemotongan, selain tentunya Pemerintah Daerah yang Hewan tidak disiksa, hewan tidak
stress, dan hewan disembelih
membidangi Kesehatan Hewan, mengingat fasilitas dan dengan pisau yang sangat
praktik pemotongan hewan dan penanganan daging tidak tajam, serta aspek THOYYIB
seperti di RPH. yang mencakup penanganan
yang sehat dan bersih.
Risiko yang mungkin timbul TIDAK MENULAR kepada pekerja Setelah hewan disembelih
dalam pemotongan tersebut yang menangani dan memotong dengan halal, pastikan hewan
adalah terpotongnya hewan yang hewan kurban dan orangorang sudah MATI dengan cara
sakit dan terjadinya pencemaran yang menerima daging kurban, mendekatkan jari ke mata hewan
daging oleh kotoran dan kuman serta TIDAK MENCEMARI sembelihan, jika mata hewan
kuman yang dapat menyebabkan lingkungan sekitar tempat mengedip maka hewan belum
gangguan kesehatan konsumen pemotongan. mati, sedangkan jika mata hewan
yang menerima daging hewan Panitia sebaiknya meminta tidak mengedip maka hewan
kurban. Risiko tertularnya penyakit bantuan kepada Dinas yang sudah dinyatakan mati. JANGAN
hewan zoonotik dari hewan yang membidangi Kesehatan Hewan LAKUKAN APAPUN (misalnya
sakit yang terpotong dapat (maaf, BUKAN DINAS memisahkan kepala, menyiram
mengenai orangorang yang KESEHATAN) untuk ikut air ke tempat sembelihan,
menangani hewan, pemotongan memeriksakan kesehatan hewan memisahkan kaki, dan lainlain)
hewan, dan penanganan daging. kurbannya atau minta bantuan pada hewan sembelihan sebelum
Pastikan hewan kurban yang kepada DOKTER HEWAN yang dipastikan MATI.
akan dipotong memenuhi syarat tinggal di lingkungan tempat Sangat dianjurkan di tempat
syar’i hewan kurban dan SEHAT. pemotongan hewan kurban. pemotongan hewan kurban,
Panitia Kurban sebaiknya benar Pemotongan sebaiknya TEMPAT, ORANG, dan
benar memerhatikan KESEHATAN dilaksanakan oleh pemotong yang PERALATAN yang menangani
HEWAN KURBAN yang dibeli atau telah mengikuti Pelatihan Juru atau memotong DAGING dan
diterima agar bibit penyakit Sembelih Halal. Pemotongan JEROAN dipisahkan. Orang yang
(kuman) yang ada di hewan sakit hewan BUKAN SAJA menangani daging wajib dan
10 | Juli 2019