Page 61 - PEMROGRAMAN DASAR MENGGUNAKAN C
P. 61

Sebagai contoh sederhana untuk mengimplementasikan pemilihan yang didasarkan atas
                      tiga kasus adalah pembuatan program untuk menentukan wujud air yang berada pada
                      suhu tertentu. Adapun ketentuan-ketentuannya adalah sebagai berikut.

                      suhu  0             air akan berwujud padat (es)
                      0 < suhu < 100       air akan berwujud cair
                      suhu  100           air akan berwujud gas

                      Apabila dituliskan dalam bentuk program, maka sintaknya adalah seperti yang tertera di
                      bawah ini.


                      #include <stdio.h>

                      int main(void) {
                         int suhu;

                         printf(“Masukkan besarnya suhu : ”); scanf(“%d”, suhu);

                         /* Melakukan pengecekan terhadap suhu */
                         if (suhu <= 0) {
                           printf(“Pada suhu %d derajat Celcius, air akan berwujud “ \
                                    “padat (es)”, suhu);
                         } else if ((suhu > 0) && (suhu < 100)) {
                           printf(“Pada suhu %d derajat Celcius, air akan berwujud “ \
                                    “cair”, suhu);
                         } else {
                           printf(“Pada suhu %d derajat Celcius, air akan berwujud “ \
                                    “gas”, suhu);
                         }

                         return 0;
                      }


                      Berikut  ini  contoh  hasil  yang  akan  diberikan  dari  program  di  atas  adalah  sebagai
                      berikut.


                      Masukkan besarnya suhu : 28
                      Pada suhu 28 derajat Celcius, air akan berwujud cair


                      Contoh  lain  yang  dapat  kita  ambil  untuk  memperjelas  materi  ini  adalah  pembuatan
                      program  untuk  menentukan  akar-akar  dari  persamaan  kuadrat,  yaitu  dengan
                      menggunakan  rumus  ABC.  Kita  semua  telah  mengetahui  bahwa  bentuk  umum  dari
                                                        2
                      persamaan  kuadrat  adalah  y  =  ax   +  bx  +  c.  Untuk  menentukan  akar-akar  dari
                      persamaan kuadrat tersebut sebelumnya kita harus menentukan nilai determinan terlebih
                      dahulu, yaitu dengan rumus D = b – 4ac.

                      Setelah nilai determinan didapatkan, selanjutnya terdapat tiga buah kemungkinan, yaitu
                      sebagai berikut:
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66