Page 62 - PEMROGRAMAN DASAR MENGGUNAKAN C
P. 62
❑ Apabila D > 0, maka akar-akar persamaan kuadrat bersifat riil dan berbeda. Adapun
formula untuk mendapatkannya adalah sebagai berikut:
x1 = (-b + D) / 2a
x2 = (-b – D) / 2a
❑ Apabila D = 0, maka akar-akar persamaan kuadrat bersifat riil dan sama. Di sini
artinya x1 = x2.
❑ Apabila D < 0, maka akar-akar persamaan kuadrat bersifat imaginer.
Adapun sintak program yang merupakan implementasi dari kasus di atas adalah seperti
yang tertulis di bawah ini.
#include <stdio.h>
#include <math.h> /* untuk menggunakan fungsi sqrt() */
#define TRUE 1
#define FALSE 0
int main(void) {
/* Mendeklarasikan variabel penampung koefisien persamaan
kuadrat */
int a, b, c;
/* Mendeklarasikan variabel untuk penampung nilai D,
x1 dan x2 */
float D, x1, x2;
int status; /* sebagai penentu status apakah akar-akar ada
atau imaginer */
/* Meminta user untuk memasukkan koefisien persamaan kuadrat*/
printf(“Masukkan nilai a : ”); scanf(“%d”, &a);
printf(“Masukkan nilai b : ”); scanf(“%d”, &b);
printf(“Masukkan nilai c : ”); scanf(“%d”, &c);
/* Menghitung nilai determinan */
D = (b*b) – (4*a*c) ;
/* Melakukan pengecekan terhadap nilai D */
if (D > 0) {
x1 = ((-b) + sqrt(D)) / (2*a);
x2 = ((-b) – sqrt(D)) / (2*a);
status = TRUE;
} else if (D == 0) {
x1 = ((-b) + sqrt(D)) / (2*a);
x2 = x1;
status = TRUE;
} else {
status = FALSE;
}