Page 92 - BMH JATIM_MAJALAH MULIA EDISI MARET 2022 VERSI ONLINE_Neat
P. 92

SAINS


               “Kerusakan karkas seperti; me-   mpulkan secara ilmiah ternyata
            mar, pendarahan, noda kulit dan     penyembelihan secara syariat Is-
            percikan darah adalah tanda-tan-    lam  ternyata  lebih  ‘berperikehe-
            da jelas dari prosedur penanga-     wanan’. Apalagi ditambah dengan
            nan yang tidak tepat.”              anjuran untuk menajamkan pisau
               Semua kerusakan ini menye-       untuk mengurangi rasa sakit he-
            babkan akumulasi darah ekstrava-    wan sembelihan disbanding”pe-
            skular dan, oleh karena itu, dapat   mingsanan”.
            berfungsi  sebagai  potensi  media     Rupanya ini sudah sesuai an-
            untuk pertumbuhan mikroba, me-      juran Nabi    dalam hadits yang
            mungkinkan pembusukan daging        artinya, “Sesungguhnya Allah me-
            dipercepat.                         netapkan ihsan (kebaikan) pada
               Penelitian yang sama pernah      segala sesuatu. Maka jika kalian
            juga dilakukan staf ahli peter-     membunuh hendaklah kalian ber-
            nakan  dari  Hannover  University,   buat ihsan dalam membunuh,
            di Jerman. Yaitu: Prof.Dr. Schultz   dan apabila kalian menyembelih,
            dan Dr. Hazim. Keduanya memi-       maka hendaklah berbuat ihsan
            mpin satu tim penelitian terstruk-  dalam menyembelih. (Yaitu) hen-
            tur  untuk  menjawab  pertanyaan:   daklah salah seorang dari kalian
            manakah yang lebih baik dan         menajamkan  pisaunya  agar  me-
            paling tidak sakit, penyembelihan   ringankan binatang yang disem-
            secara Syari’at  Islam yang murni   belihnya.” (H.R. Muslim).*/Hadijah
            (tanpa proses pemingsanan) atau-
            kah  penyembelihan  dengan  cara
            Barat (dengan pemingsanan)?
               Keduanya  merancang  pene-
            litian canggih, mempergunakan
            sekelompok sapi yang telah cu-
            kup umur (dewasa). Pada permu-
            kaan otak kecil sapi-sapi itu dipas-
            ang elektroda (microchip) yang
            disebut  Electro-Encephalograph
            (EEG).
               Hasilnya  membuktikan  pisau
            tajam yang mengiris  leher he-
            wan (sesuai syariat Islam) tidak-
            lah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit.
            Kedua  peneliti  itu  menyimpulkan
            sapi  meronta-ronta  dan  mere-
            gangkan  otot  bukanlah  sebagai
            ekspresi rasa sakit, melainkan se-
            bagai  ekspresi  ‘keterkejutan  otot
            dan  saraf’  saja  (yaitu  pada  saat
            darah mengalir keluar dengan de-
            ras).
               Dengan demikian dapat disi-



             88  MULIA | Rajab 1443/Maret 2022
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97