Page 62 - PRODUK ESPELISA revisi 1
P. 62

5.  Asam absisat
                Senyawa ini ditemukan pada tahun 1963 oleh P. F. Wareing dan F. T
              Addicott. Asam absisat (ABA) merupakan hormon yang memperlambat
              atau menghentikan pembelahan dan pemanjangan sel. Pada kondisi
              lingkungan yang buruk, ABA membantu tumbuhan untuk bertahan
              dengan cara dormansi tunas atau pucuk. Saat musim dingin dan musim
              gugur, konsentrasi ABA pada kuncup dan ketiak dahan meningkat
              sehingga merangsang pengguguran daun. Jika tumbuhan kekurangan air
              sehingga
              (layu), akan terjadi akumulasi ABA di dalam sel penjaga stomata yang
              menyebabkan stomata menutup sehingga dapat mengurangi penguapan.
              ABA dalam biji beberapa tumbuhan gurun akan terurai jika terkena air
              sehingga pada musim hujan biji akan berkecambah.
                ABA dihasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang serta diedarkan  ABA dihasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang serta diedarkan

              o
              oleh jaringan pengangkut. Biji dan buah juga mengandung ABA dalam leh jaringan pengangkut. Biji dan buah juga mengandung ABA dalam
              j
              jumlah yang tinggi, tetapi tidak diketahui apakah ABA disintesis atau die-umlah yang tinggi, tetapi tidak diketahui apakah ABA disintesis atau die-
              d
              darkan ke biji dan buah. Asam absisat disebut juga “hormon stress” arkan ke biji dan buah. Asam absisat disebut juga “hormon stress”
              k
              karena memiliki sifat menghambat pertumbuhan tanaman. Fungsi ABA arena memiliki sifat menghambat pertumbuhan tanaman. Fungsi ABA
              a
              adalah sebagai berikut.dalah sebagai berikut.
              1)   Menyebabkan absisi (gugurnya daun)
              2)   Menghambat pertumbuhan
              3)   Menyebabkan dormansi biji dan tunas
              4)   Menyebabkan senses (kematian) pada sel, organ, atau individu

           6.  Kalin
                Kalin adalah hormon pada tumbuhan yang dapat memicu terjadinya
              pembentukan organ tertentu, misalnya akar, batang, daun, dan bunga.
              Kalin dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut ini.
              a.    Fitokalin yang berfungsi untuk memacu pembentukan daun
              b.    Kaulokalin yang berfungsi untuk memacu pembentukan batang
              c.    Rizokalin yang berfungsi untuk memacu pembentukan akar
              d.    Antokalin yang berfungsi untuk memacu pembentukan bunga










        50        BIOLOGI Kelas XII SMA/MA
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67