Page 16 - MONITORING ISU 12-17 JUNI 2022
P. 16
Isu Tarif Listrik >3.500 VA
1.
Naik Per 1 Juli
Kronologis
(13/6) Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan penerapan
kompensasi dikembalikan pada filosofi bantuan pemerintah, yaitu
ditujukan bagi keluarga tidak mampu. Ini bukan kenaikan tarif. Ini adalah
adjustment, di mana bantuan atau kompensasi harus diterima oleh
keluarga yang memang berhak menerimanya. Menurutnya, selain
melindungi keluarga tidak mampu, terdapat potensi pertumbuhan listrik
yang sangat luar biasa di tahun 2022, sehingga Pemerintah tetap
memberikan kompensasi untuk pelanggan listrik rumah tangga, UMKM,
bisnis, dan industri. Ini adalah bentuk kehadiran pemerintah untuk
melindungi daya beli masyarakat, meningkatkan daya saing industri, dan
menjaga perekonomian nasional agar tetap stabil.
Ia yakin, berdasarkan data Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian
Keuangan, tingkat inflasi dari penyesuaian tariff adjustment untuk
golongan rumah tangga mampu dan pemerintah pada triwulan III 2022
ini dampaknya kecil atau sekitar 0,019 persen.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana
merinci pelanggan yang mengalami kenaikan tarif, yakni golongan R2
(3.500-5.500 VA), R3 (6.600 VA ke atas), P1 (6.600VA sampai 200kVA), P2
(200 kVA ke atas), dan P3. Dari 13 (golongan non subsidi) yang disesuaikan
5. Dua di antaranya, golongan rumah tangga.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Presiden Joko
Widodo (Jokowi) telah merestui kenaikan tarif listrik sebagai respons
pemerintah atas lonjakan komoditas energi. Ini sebagai bentuk berbagi
beban, untuk kelompok rumah tangga yang mampu, yaitu
direpresentasikan dengan mereka yang langganan listriknya di atas
3.000 VA, boleh ada kenaikan tarif listrik, hanya di segmen itu ke atas.