Page 16 - MONITORING ISU 24 JUNI - 1 JULI 2022
P. 16
Isu 2
Upaya Wujudkan
Minyak Goreng Pro Rakyat
Kronologis 1
(22/6) Polres Metro Tangerang Kota menangkap seorang penjual minyak
goreng kemasan ilegal sekaligus pengemas minyak goreng kemasan
berinisial (K) 34 itu diketahui merupakan direktur perusahaan PT SPI. K
ditangkap karena mengemas minyak goreng curah menjadi minyak
goreng kemasan. Penyelidikan awal dilakukan melalui lokapasar
(marketplace) seperti Shopee dan Tokopedia. Polres Metro Tangerang
Kota lalu menemukan puluhan ribu liter minyak goreng curah yang
dikemas layaknya minyak goreng kemasan bermerek Qilla, dijual
seharga Rp 20.000 per liter dan Rp 40.000 per dua liter di marketplace.
(26/6) Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, berjanji bakal
segera mengurus dan mencarikan solusi atas permasalahan harga
Tandan Buah Segar (TBS) di kalangan petani sawit yang justru anjlok
meski keran ekspor CPO sudah dibuka oleh pemerintah. Moeldoko juga
berjanji kepada kalangan petani agar usulan untuk mencabut kebijakan
DMO dan DPO terhadap komoditas sawit mentah (Crude Palm
Oil/CPO) bakal dipertimbangkan bersama dengan Presien Joko
Widodo.
(27/6) Salah satu pedagang sembako di daerah Makasar, Jakarta Timur,
bernama Tatik, menyebut harga minyak goreng curah rakyat (MGCR)
yang dijual SIMIRAH masih tergolong mahal. Walaupun harga tertinggi
dibanderol Rp 14.000, menurutnya, sudah ada beberapa agen yang
menjualnya lebih murah. Menurut Mendag, hal ini justeru positif.
Artinya, minyak goreng sudah mulai turun harga.
(28/6) Plt Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenkomarves
Rachmat Kaimuddin berkomitmen tetap menjalankan skema DMO dan
DPO, merespons tuntutan pengusaha sawit dan petani sawit yang
menuding DMO dan DPO serta flush out (FO) jadi biang kerok
lambatnya ekspor CPO dan anjloknya harga buah TBS sawit.
Menurutnya, jika itu dihapus bisa jadi semuanya akan diekspor dan
terjadi kelangkaan dan berisiko minyak goreng mahal.