Page 7 - FISDA BAB 6
P. 7
Gambar 6. 6 Gerak Rotasi Partikel
Gambar 6.6 melukiskan sebuah titik partikel dengan massa m sedang
melakukan gerak rotasi pada sumbunya dengan jari-jari R. Momen inersia
dari titik partikel tersebut dinyatakan sebagai hasil kali massa partikel dengan
kuadrat jarak partikel ke sumbu putar (jari-jari). Dengan demikian momen
inersia titik partikel dapat dinyatakan dengan:
2
=
Dari persamaan di atas dapat dikatakan bahwa besar momen inersia
sebuah partikel sebanding dengan massa partikel dan sebanding dengan
kuadrat jarak partikel ke sumbu putarnya.
Kalian telah mengetahui bahwa massa benda pada gerak translasi
menyatakan ukuran kemampuan benda dalam mempertahankan kecepatan
linearnya. Sementara itu, momen inersia pada gerak rotasi untuk menyatakan
ukuran kemampuan untuk mempertahankan kecepatan sudut rotasi.
Berdasarkan persamaan momen inersia pada suatu benda, kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa jika konsentrasi massa semakin jauh dari pusat
rotasi (sumbu rotasi), maka momen inersianya semakin besar.
Bentuk persamaan momen inersia untuk setiap benda berbeda dengan
sumbu putar tertentu. Artinya, sebuah benda akan mempunyai momen inersia
berbeda, jika sumbu putarnya berbeda. Persamaan momen inersia pada
berbagai bentuk benda dengan distribusi massa yang teratur dapat dilihat
sebagai berikut.
FISIKA DASAR 149