Page 21 - E-modul Pertemuan 1 Sistem Imun - Munani Salwa
P. 21

SISTEM IMUN NON SPESIFIK


              Pertahanan non spesifik merupakan imunitas bawaan sejak lahir yang berupa komponen normal tubuh
          pada individu sehat dan siap mencegah serta menyingkirkan dengan cepat antigen yang masuk ke dalam
          tubuh. Pertahanan ini disebut nonspesifik karena tidak ditujukan untuk melawan antigen tertentu, tetapi
          dapat memberikan respon langsung terhadap berbagai antigen untuk melindungi tubuh. Pertahanan non
          spesifik  meliputi  pertahanan  fisik,  mekanis,  kimiawi,  dan  biologis  terhadap  agen  infeksi;  fagositosis;
          inflamasi; serta zat antimikroba non spesifik yang diproduksi tubuh.


          A. Pertahanan fisik, mekanis, kimiawi, dan biologis


                                                Kulit utuh merupakan proteksi utama yang penting dan berperan

                                                sebagai barier fisik untuk menghentikan invasi mikroorganisme
                                                dan  substansi  lain  yang  mungkin  masuk  ketika  lapisan  kulit
                                                terluka akibat terkena benda tajam seperti pisau, gigitan serangga,

                                                benturan keras, dll. Sekret kulit, seperti asam keringat dan asam
                                                lemak dari kelenjar lemak, berperan dalam menghancurkan dan
                                                mengurangi pertumbuhan bakteri pada permukaan kulit.

                  Sumber: apotekers.com
                                                Gambar 1.5 Kulit sebagai pertahanan fisik


                                                Dengan  menyaring  udara  yang  dihirup  dari  partikel-partikel
                                                berbahaya  maupun  mikroba,  silia  dapat  membersihkan  partikel

                                                berbahaya  yang  terperangkap  lendir.  Selain  silia,  pertahanan
                                                mekanis berupa pembilasan oleh air mata, saliva, dan urin juga
                                                berperan dalam perlindungan terhadap infeksi serta mengandung

                                                enzim lisozim.



                                                Gambar 1.6 Silia sebagai pertahanan mekanis
                  Sumber: alamy.com

                                                Cairan tubuh yang mengandung zat kimia antimikroba. contohnya

                                                lisozim yang mengandung yang terkandung dalam keringat, saliva,
                                                air mata dan Zat antimikroba lainnya adalah HCL dalam lambung.
                                                Ketika bakteri masuk melalui konsumsi makanan, maka bakteri

                                                yang masuk hampir semuanya akan mati dalam saliva atau asam
                                                lambung..



                                                Gambar 1.7 Asam lambung sebagai pertahanan kimiawi
          Sumber: livingroomdepo.blogspot.com





                                                                                                                 4
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26