Page 121 - untitled
P. 121

Ida ratu saking luhur
                                               Kaula nunas lugrane
                                         Mangda sampun titiang tandruh

                                           Mangayat bhatara mangkin
                                             Titiang ngaturang pejati
                                           Banten suci mwang daksina

                                               Sami sampun puput
                                                Pratingkahing saji

                                                    Artinya:
                                             Oh  Hyang Widhi Wasa
                                           Hamba mohon perkenannya
                                          Agar hamba tidak salah ucap

                                         Memanggil memujaMu saat ini
                                       Hamba persembahkan banten pejati
                                             banten suci dan daksina
                                             Semuanya telah selesai

                                                  Tata laksana



                       Berikut makna yang terkandung dalam tembang di atas.

                       Dalam memuja Hyang Widhi Wasa beserta manifestasi-Nya, tidak hanya
                   dengan permohonan semata, tetapi hendaknya dengan hati yang bersih
                   dan tulus ikhlas, dengan rasa penuh kehati-hatian, permohonan maaf, serta

                   persembahan upakara sebagai wujud bakti, sarana berupa banten suci dan
                   daksina merupakan simbol kesucian rohani agar pikiran dapat fokus hanya
                   tertuju kepada kebesaran Hyang Widhi Wasa.


                   4.  Sekar Agung

                   Sekar Agung   sering disebut dengan istilah wirama  atau kekawin. Kekawin
                   diikat oleh guru-laghu, yaitu panjang pendeknya suara yang dilantunkan.
                   Jenis-jenis kekawin sangat banyak. dimana jenis dharma gita ini berisi ajaran
                   keagamaan yang disajikan dalam bahasa Jawa Kuno maupun berbahasa





                                                                       Bab 4 Dharma Gita  | 105
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126