Page 100 - untitled
P. 100

“Pemberian dana yang dilakukan kepada seseorang tanpa harapan
                        kembali, dengan perasaan sebagai kewajiban untuk memberi kepada
                     orang yang patut, dalam waktu dan tempat yang patut itulah yang disebut
                                                 sattvika (baik).”


                 3.  Jnana Yajña
                         Jnana yajña adalah pengorbanan dalam bentuk kegiatan belajar dan
                     pembelajaran. Bhagavadgita VII membedakan antara Vijnana dengan Jnana
                     sebagai berikut: Vijnana adalah pengetahuan yang berdasarkan pemikiran dan
                     kecerdasan, sedangkan Jnana adalah pengetahuan mengenai ke-Tuhan-an.
                         Selanjutnya dijelaskan pula bahwa Jnana tidak mungkin diperoleh
                     tanpa Vijnana, karena Vijnana adalah dasar yang kuat untuk meningkatkan
                     pengetahuan rohani. Jnana yajña tidak hanya bermanfaat bagi orang lain,
                     tetapi juga bagi diri sendiri, karena sangat membantu upaya manusia dalam
                     pendakian kesadaran spiritual.
                         Kegiatan belajar dan proses pembelajaran adalah contoh Jnana Yajña
                     yang disebut sebagai bentuk Yajña yang lebih agung, dalam Bhagavadgita
                     IV pasal 33:

                      Sreyan dravyamayad yajnaj, jnanayajnah paramtapa, sarvam karma
                                      khilam partha, jnane parisamapyate


                        “Persembahan korban berupa ilmu pengetahuan adalah lebih agung
                         sifatnya dari korban benda yang berupa apapun jua, sebab segala
                       pekerjaan dengan tiada kecuali memuncak dalam kebijaksanaan yang
                                         diperoleh melalui pengetahuan.”


                 4.  Tapa Yajña
                         Tapa Yajña adalah pengorbanan atau Yajña yang tertinggi nilainya
                     karena berwujud sebagai pengendalian diri masing-masing individu. Tapa
                     Yajña juga disebut sebagai kegiatan pendakian spiritual seseorang dalam
                     upaya meningkatkan kualitas beragama.
                         Tahapan-tahapan peningkatan kualitas beragama, menurut Lontar
                     Sewaka Dharma seperti berikut ini.
                     a.  Ksipta, seperti perilaku kekanak-kanakan yang cepat menerima sesuatu
                         yang dianggapnya baik tanpa pertimbangan yang matang.
                     b.  Mudha, seperti perilaku pemuda: pemberani, selalu merasa benar,
                         kurang mempertimbangkan pendapat orang lain.
                     c.  Wiksipta, seperti perilaku orang dewasa, mengerti hakekat kehidupan,
                         memahami subha dan asubha karma.




                 94        Kelas VII SMP
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105