Page 51 - untitled
P. 51

tidak menghujat apabila menemukan hal-hal yang tidak menyenangkan.
                        Seperti kata peribahasa, buruk rupa jangan cermin dibanting. Artinya,
                        ketika bernasib buruk, maka segera perbaiki perbuatan. Perilaku kecewa
                        dan mengeluh sangatlah salah. Seharusnya, banyaklah berbuat baik, niscaya
                        keberuntungan akan bisa didapat.

                    4.  Tidak itu saja, contoh lain adalah ada seorang bayi yang baru lahir tidak
                        diharapkan oleh ibunya sendiri lalu ditaruh di depan pintu rumah orang.
                        Tragis dan memilukan sekali, tetapi hal ini ada dan terjadi di masyarakat.
                        Fenomena atau rahasia ini tidak terpikirkan oleh akal, maka ajaran agama
                        Hindu memberikan jawaban bahwa itulah ciri-ciri orang yang lahir dari
                        alam Neraka Loka. Mereka harus segera menyadari hal ini, lalu dengan
                        cepat memperbaiki kualitas diri dengan cara, segera belajar Veda dan
                        mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari.

                    5.  Semua orang tidak mampu memikirkan jawaban rahasia ini. Mengapa ada
                        orang yang tetap miskin walaupun bekerja keras berhari-hari. Sementara itu,
                        ada orang yang hidup makmur walaupun tidak bekerja berat. Dalam konsep
                        Hindu hal ini diyakini sebagai bentuk permainan hukum karmaphala yang
                        rahasia, ajaib, dan abadi sehingga tak terpikirkan oleh akal. Hindu sangat
                        menolak konsep nasib dan kehidupan umat manusia ditentukan oleh otoritas
                        lain. Menurut Hindu, nasib dan kehidupan umat manusia ditentukan secara
                        mutlak oleh karmanya sendiri.



                    B.  Surga Loka dan Neraka Loka

                        Setiap perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam hidup ini akan melekat
                    pada badan halus (Suksma Sarira). Bekas ini disebut Karma Wesana. Bekas
                    perbuatan baik disebut Subha Karma Wesana yang dapat mengantarkan roh
                    masuk surga dan bila lahir kembali disebut Surga Cyuta. Surga Cyuta adalah
                    kelahiran dari surga yang hidupnya penuh dengan kebahagiaan. Sebaliknya bekas
                    perbuatan buruk disebut Asubha Karma Wesana. Bila seseorang meninggal,
                    Asubha Karma Wesana menghantarkan rohnya menuju Neraka, jika lahir kembali
                    disebut Neraka Cyuta. Dapat dinyatakan bahwa bahagia atau menderitanya
                    seseorang pada saat mengalami Reinkarnasi (Punarbhawa) sangat ditentukan
                    oleh Karma Wesana orang tersebut.
                        Di dalam Veda, selalu disebutkan tentang keberadaan alam yang ada di
                    planet lain sebagai alam surga dan alam neraka. Alam surga adalah tempat
                    para Dewa dan roh-roh suci yang karmanya baik ketika masih hidup di alam
                    manusia. Dalam kitab Purana, alam surga itu digambarkan sebagai kondisi yang
                    sangat baik, indah, damai, dan penuh kebahagiaan. Karena waktunya harus




                                                        Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti  45
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56