Page 53 - untitled
P. 53

Sarasamuscaya. 2 menyatakan:
                          Di antara semua makhluk, menjelma sebagai manusia sungguh
                          utama. karena dia mampu melakukan perbuatan baik dan buruk
                            serta melebur perbuatan buruk dalam perbuatan yang baik.
                               Demikianlah keuntungan menjelma menjadi manusia.



                    C.  Jenis-Jenis Karmaphala

                        Rahasia kehidupan ini tidak dapat dimengerti, seperti halnya tentang umur,
                    kelahiran, rejeki, dan jodoh seseorang. Dalam hal ini, manusia tidak mempunyai
                    kemampuan untuk memahami dan tidak memutuskan. Manusia hanya berusaha
                    tetapi ada kekuatan lain yang menentukan. Kekuatan lain yang dimaksud adalah
                    kekuatan hukum karma yang dilihat dari lama berbuahnya. Kekuatan ini dapat
                    dibedakan menjadi tiga, yaitu seperti berikut ini.

                    1.  Sancita Karmaphala
                            Sancita Karmaphala adalah hasil perbuatan kita dalam kehidupan
                        terdahulu yang belum habis pahalanya dinikmati dan masih merupakan sisa
                        yang menentukan kehidupan kita sekarang. Contoh, di kehidupan yang lalu,
                        mungkin kita korupsi, namun karena sedang berkuasa atau pintar berkelit,
                        pahalanya belum sempat dinikmati, kelahiran sekaranglah dinikmati buah/
                        hasilnya, misalnya, hidup jadi sengsara, atau menjadi perampok sehingga
                        dihukum penjara.
                            Kewajiban kita sebagai umat Hindu dalam hal ini adalah menghindari
                        perbuatan jahat sekecil apapun. Takutlah dengan akibat dari perbuatan
                        jahat kita dan malulah terhadap akibat dalam pelanggaran ajaran Veda.
                        Seperti contoh, teroris yang melakukan pembunuhan terhadap orang-orang
                        yang sama sekali tidak melakukan kesalahan terhadap dirinya. Mereka
                        membunuh dengan bom berdaya ledak tinggi. Dengan meyakini hukum
                        karma, ke manapun mereka sembunyi untuk menghilangkan jejak, dapat
                        juga ditangkap oleh penegak hukum, kemudian diseret ke pengadilan dan
                        dijatuhi hukuman setimpal. Mereka tidak menyadari bahwa tujuan hidup yang
                        sebenarnya adalah untuk saling melayani agar mendapatkan kebahagiaan
                        lahir dan batin.
                            Ilustrasi lain untuk meneguhkan keyakinan kita terhadap karmaphala
                        adalah kisah hidup orang-orang sukses di sekitar kita. Kisah seorang sahabat
                        bernama Nasution dari Medan, Sumatera Utara. Sejak kecil, Nasution tekun
                        belajar dan selalu melatih dirinya menjadi seorang pemberani. Setiap tugas






                                                        Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti  47
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58