Page 5 - JAM GADANG (SHYAHIRA FATIAH ASYIFA)
P. 5
SEJARAH JAM GADANG
Sejak didirikan, menara jam ini telah
mengalami tiga kali perubahan pada
bentuk atapnya. Awal didirikan pada
masa pemerintahan Hindia Belanda,
atapnya berbentuk bulat dengan patung
ayam jantan menghadap ke arah timur di
atasnya. Bentuk ini sebagai sindiran agar
orang Kurai, Banuhampu, sampai Sungai
Puar bangun pagi apabila ayam sudah
berkokok.
Pada masa pendudukan Jepang , bentuk
atap diubah menyerupai Kuil Shinto . Pada
tahun 1953, setelah Indonesia merdeka,
atap pada Jam Gadang diubah menjadi
bentuk gonjong atau atap pada rumah
adat Minangkabau , Rumah Gadang .