Page 13 - e-modul desain sistem pembelajaran 1
P. 13

1.  Atensi serta motivasi

                       Perhatian memiliki peranan yang berarti dalam aktivitas belajar. Tanpa terdapatnya
                       perhatian tidak bisa jadi hendak terjalin suatu proses belajar. Atensi terhadap pelajaran

                       hendak  mencuat  pada  siswa  apabila  bahan  pelajaran  cocok  dengan  kebutuhannya.
                       Apabila bahan pelajaran itu dialami bagaikan suatu yang diperlukan, diperlukan buat

                       belajar  lebih  lanjut  ataupun  dibutuhkan  dalam  kehidupan  tiap  hari,  maka  hendak

                       membangkitkan  motivasi  buat  mempelajarinya.  Di  samping  atensi,  motivasi  pula
                       memiliki  peranan  berarti  dalam  aktivitas  belajar.  Motivasi  adalah  tenaga  yang

                       menggerakkan  serta  memusatkan  kegiatan  seorang,  tanpa  adanya  motivasi  seorang
                       tidak  bisa  melaksanakan  aktivitas  dengan  sebaik-  baiknya.  Oleh  sebab  itu,  dengan

                       atensi  serta  motivasi  hingga  siswa  hendak  melaksanakan  proses  belajar  ataupun

                       menyesuikan diri dengan belajar dengan baik, sehingga dia dapat mendapatkan hasil
                       yang dia mau.

                   2.  Keaktifan
                       Dalam  tiap  proses  belajar,  siswa  senantiasa  menampakkan  keaktifan.  Keaktifan  itu

                       berbagai macam wujudnya. Mulai dari aktivitas raga yang gampang kita amati hingga
                       aktivitas  psikis  yang  sulit  diamati.  Aktivitas  raga  dapat  berbentuk  membaca,

                       mendengar,  menulis,  berlatih  keterampilan-  keterampilan,  serta  sebagainya.  Contoh

                       aktivitas  psikis  misalnya  memakai  khasanah  pengetahuan  yang  dipunyai  dalam
                       membongkar permasalahan yang dialami, menyamakan satu konsep dengan yang lain,

                       merumuskan hasil percobaan, serta aktivitas psikis yang lain.
                   3.  Keterlibatan langsung / berpengalaman

                       Belajar haruslah dicoba sendiri oleh siswa, belajar ialah proses mengamali, dan belajar

                       tiak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Bagi Edgar Dale dalam Dimyati (2009: 45),“
                       belajar yang baik merupakan belajar lewat pengalaman langsung”. Dalam belajar lewat

                       pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung namun dia wajib
                       menghayati, ikut serta langsung dalam perbuatan, serta bertanggung jawab terhadap

                       hasilnya. Tetapi demikian, sikap keterlibatan siswa secara langsung dalam aktivitas

                       belajar pendidikan bisa diharapkan mewujudkan keaktifan siswa.
                   4.  Pengulangan

                       Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan barangkali yang sangat tua
                       adalah yang dikemukakan oleh teori Psikologi Daya. Bagi teori ini belajar merupakan

                       melatih daya- daya yang terdapat pada manusia yang terdiri atas energi mengamat,
                       menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, serta sebagainya. Dengan




                                                           12
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18