Page 61 - Modul Pendidikan Kopdit Kabari
P. 61

memprihatinkan ini, F.W.  Raiffeisen,  seorang Walikota Flammersfield,
           Jerman, ingin sekali membantu rakyatnya.
              F.W. Raiffeisen meminta orang kaya di kotanya supaya membantu
           rakyatnya yang miskin. Ia meminta supaya mereka mengumpulkan uang
           dan kemudian dibagikan kepada yang miskin. Namun usaha ini gagal,
           karena yang miskin tetap saja hidup miskin. Usaha kedua, ia meminta
           supaya  orang  kaya  yang  mempunyai  pabrik  roti  menyumbangkan  roti
           kepada  orang  miskin.  Namun  usaha  ini  juga  gagal.  Kedua  usaha
           Raiffeisen ini gagal karena penerima bantuan hanya menunggu bantuan
           yang akan diterimanya. Para penyumbang menghentikan bantuannya.
              Menyadari kegagalan ini, Raiffeisen berkesimpulan bahwa; pertama,
           kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh simiskin itu sendiri. Kedua,
           derma  tidak  akan  memberantas  kemiskinan,  malah  sebaliknya,
           merendahkan martabat manusia yang menerimanya. Oleh karenanya,
           Raiffeisen  bersama  masyarakat  miskin  di  sekitarnya  membuat
           perkumpulan untuk saling membantu dalam kekurangan.
              Mereka mengumpulkan uang yang ada pada mereka dan dijadikan
           modal  awal  untuk  saling  membantu.  Dalam  perkumpulan  ini  mereka
           sepakat  akan  tiga  prinsip  yang  telah  ditentukan.  Prinsip  pertama,
           tabungan  hanya  diperoleh  dari  anggotanya.  Kedua,  pinjaman  hanya
           diberikan kepada anggota. Ketiga, jaminan terbaik dari pinjaman adalah
           watak  si  peminjam  itu  sendiri.  Mereka  mulai  mengolah  uang  yang
           mereka miliki.
              Ketiga prinsip tersebut dipegang teguh dan mencerminkan adanya
           usaha    swadaya   dari   kelompok   masyarakat   yang   senasib
           sepenanggungan,  berdasarkan  naluri  kerja  sama,  karena  dilakukan
           “Dari,  Oleh  Dan  Untuk  Anggota”.  Usahanya  adalah  melalui  simpan
           pinjam  berdasarkan  kerja  sama  dan  saling  percaya.  Kelompok  yang
           saling percaya, inilah cikal-bakal munculnya Credit Union.
              Dari perjalanan sejarah CU ini kita dapat memahami, apa yang sering
           kita sebut Tujuan, Fungsi dan Misi Credit Union:
              Pertama tujuan: (1). mengontrol penggunaan uang, (2). memperbaiki
           moral  dan  fisik  setiap  anggota,  (3).  memberdayakan  anggota  untuk
           mandiri, (4). bukan hanya memberikan pinjaman. Kedua Fungsi Credit
           Union: (1). menolong anggota supaya mampu menolong diri sendiri, (2).
           61 | P a g e -   M o d u l   P e n d i d i k a n   K o p d i t   K a b
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66